Sriwijayamedia.com – Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tak hanya sebagai kawasan penyumbang terbesar Program Sawit Rakyat (PSR) kelapa sawit di Indonesia. Ternyata Kabupaten Muba juga berhasil mengubah sawit menjadi kudapan khas yang bisa menggoyang lidah dan bakal menjadi makanan primadona di Kabupaten Muba.
Selai dan dodol dari sawit ini merupakan salah satu ragam jenis kue basah yang berhasil diolah oleh siswi SMK Negeri 1 Keluang, Muba, Sumsel.
Inovasi kedua siswi ini tentunya mendapat apresiasi dari berbagai pihak, khususnya Pemkab Muba yang siap mensupport agar inovasi ini menjadi lebih sempurna lagi kedepannya.
“Kami apresiasi SMKN 1 Keluang sudah memberikan inovasi pangan camilan baru dari produksi buah sawit. Jadi ini menandakan bahwa Muba selain wilayah perkebunan sawit terluas, juga ada inovasi anak- anak SMKN1 Keluang Muba yaitu selai dan dodol khas dari sawit yang rasanya gurih, manis, enak dan bisa disajikan saat Idul Fitri,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muba Herryandi Sinulingga AP, di ruang Kepala Diskominfo Muba, Selasa (4/4/2023).
Dia mengklaim, Pemkab Muba akan hadir dan memfasilitasi hasil inovasi cemilan dari sawit untuk layak diperjualbelikan sesuai standard yang ada.
Saat ini, untuk selai sudah memiliki BPOM. Sementara dodol saat ini masih proses di Dinkes Muba untuk uji kelayakan konsumsi.
Bahkan pihaknya akan mendorong pembinaan UMKM dari Disperindag sehingga memudahkan siswa dalam pembuatan dan pemasaran.
“Diharapkan kedepan jika permintaan pasar semakin besar dapat melibatkan warga sekitar bersama BUMdes Keluang. Kami, sesuai tugas pokok dan fungsi akan membantu mempromosikannya,” jelas Lingga.
Sementara itu, Guru Jurusan Multimedia SMKN 1 Keluang Suhendhik, S.Kom., Gr., mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba yang sangat support dan memfasilitasi memperkenalkan produk ini ke khalayak ramai sehingga bisa menarik perhatian publik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muba melalui Diskominfo yang telah memfasilitasi dan memperkenalkan produk ini ke masyarakat. Bahkan dunia melalui berbagai media, diantaranya media sosial, radio san televisi, sehingga produk ini sudah mulai dikenal dan diminati,” jelasnya.
Diketahui, proses pembuatan selai dan dodol mulainya
buah kelapa sawit dicuci bersih dan dipotong-potong serta dibuang bijinya. Kemudian direbus hingga potongan kulit buah kelapa sawit matang. Lalu diangkat dan disaring untuk membuang serat buah.
Setidaknya butuhkan waktu empat hingga delapan jam untuk membuatnya dengan kondisi api stabil. Karena ini berpengaruh pada kualitas dodol yang didapat nanti. Namun jika api terlalu besar dodol nanti akan gosong begitu juga dengan rasanya.(Berry)