Sriwijayamedia.com – Melalui rangkaian Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel menggelar acara Gerakan Santri Cinta Rupiah se-Sumsel pada Sabtu (1/4/2023), diikuti 500 santri.
Kegiatan ini sebagai salah satu wujud kepedulian BI terhadap pondok pesantren (ponpes), serta sebagai upaya untuk mensosialisasikan gerakan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada kalangan anak dan remaja.
Pimpinan Ponpes Aulia Cendekia KH Hendra Zainuddin menyambut baik kegiatan ini dan berterima kasih kepada BI Sumsel yang dipimpin oleh Erwin Soeriadimadja atas kunjungan dan silaturahminya dalam rangka edukasi CBP Rupiah dan sosialisasi QRIS kepada para santri.
Dia juga menyampaikan bahwa acara ini dapat dijadikan nilai tambah sebagai Warna Negara Indonesia (WNI) agar senantiasa CBP Rupiah.
Hal ini turut diamini Asisten Ekonomi Sekda Provinsi Sumsel Dharma Budhy yang sangat mengapresiasi kegiatan SERAMBI, digencarkan BI Sumsel.
Kegiatan Gerakan Santri Cinta Rupiah ini dihadiri langsung oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim.
Dalam sambutannya, Marlison menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki tugas dan kewenangan dalam pengelolaan uang rupiah mulai dari perencanaan, pengedaran, sampai dengan pemusnahan.
BI berupaya untuk menjaga kecukupan uang, memperluas peredaran, serta meningkatkan kualitas uang yang beredar guna memastikan rupiah dapat tersedia cukup di masyarakat.
“Rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, mari kita perlakukan rupiah dengan baik. Mari kita rawat rupiah dan berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan, serta berhemat,” imbau Marlison.
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafiz Tohir, yang turut hadir pada kesempatan tersebut juga ikut mengajak para santri untuk mencintai dan merawat uang rupiah.
“Dengan menggunakan rupiah pada setiap transaksi, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah,” jelasnya.
Bertempat di Ponpes Aulia Cendekia, Talang Jambe Kota Palembang, kegiatan yang dihadiri oleh 500 santriwan dan santriwati ini disambut dengan antusias oleh para santri.
Melalui edukasi CBP Rupiah, para santri diberikan penjelasan mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan cara mengenalinya.
Tidak hanya itu, ratusan santri yang hadir juga didorong untuk lebih mencintai dan merawat uang rupiah, termasuk salah satunya dengan membelanjakannya secara bijak.
Pada kesempatan tersebut, BI juga memberikan literasi digital mengenai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada santri sebagai bagian dari Pre-Event Festival Ekonomi & Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023.
Guna mendorong pemahaman audiens dalam bertransaksi menggunakan QRIS, BI Sumsel menyediakan produk pempek UMKM binaannya seharga Rp44,-/porsi hanya dengan pembelian menggunakan QRIS.
BI Sumsel juga menyediakan booth interaktif yang dapat meningkatkan pemahaman pengunjung terhadap CBP Rupiah.
Selain menampilkan koleksi gambar uang, pada booth tersebut juga disediakan games menarik seperti permainan puzzle uang rupiah dan AR Rupiah yang bisa dimainkan para pengunjung.
Juga disediakan pula mobil kas keliling untuk memfasilitasi pengunjung yang ingin menukarkan uang pecahan kecil secara langsung.
Kegiatan edukasi dan sosialisasi CBP Rupiah akan terus dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Hal ini sebagai wujud komitmen BI untuk terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk mencintai, bangga, dan paham akan rupiah yang menjadi simbol kedaulatan Republik Indonesia.(ocha)