Bangunan Food Court Taman Segitiga Emas OKI Senilai Rp6 Miliar Terbengkalai

Bangunan Food Court atau Pujasera yang berada di kawasan Taman Segitiga Emas Kayuagung kondisinya terbengkalai, Kamis (6/4/2023)/sriwijayamedia.com-jay

Sriwijayamedia.com – Bangunan Food Court atau Pujasera yang berada di kawasan Taman Segitiga Emas Kayuagung yang dibangun sejak 2021 lalu hingga saat ini masih belum difungsikan alias terbengkalai.

Tak tanggung-tanggung, bangunan yang dibuat oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) OKI ini menelan dana Rp 6 miliar, dialokasikan melalui dana APBD dalam 2 tahap.

Tahap pertama tahun 2021, bangunan itu dianggarkan sebesar Rp3.932.500.000. Kemudian tahun 2022 bangunan pujasera ini kembali dianggarkan melalui APBD sebesar Rp2.187.857.152.

Sebagian besar masyarakat terus bertanya-tanya kapan bangunan megah itu difungsikan sebagai pusat ekonomi kerakyatan.

Ketua Corporation Anti Corruption Agency (CACA) Sumsel Reza Fahlevi sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tak cepat tanggap merespon kebutuhan masyarakat.

“Jangan-jangan proyek bangunan pujasera ini sebagai ajang mengeruk uang rakyat saja. Tidak ada manfaatnya sama sekali pasca dibangun,” terangnya.

Dia meminta kepala daerah setempat dapat peka terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat, bukan hanya sekadar merencanakan tanpa memikirkan manfaatnya.

“Sangat sayang sekali kalau proyek miliaran rupiah itu terbengkalai. Jadi semuanya sia-sia,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas PRKP OKI Asmar Wijaya mengklaim untuk pengelolaan bangunan tersebut sudah diserahkan ke Dinas Perdagangan (Disdag).

“Kami hanya sebatas membangunnya saja. Sudah selesai bangunan, teknis pengelolaan diserahkan ke Disdag OKI,” paparnya

Pantauan di lapangan, Kamis (6/4/2023), bangunan dibangun dengan konsep perahu kajang memanjang, terdiri dari sisi kiri dan kanan dan bagian tengahnya terdapat bangunan ruangan berbentuk kios berjumlah 18 kios.

Pada bagian atapnya terbuat dari terpal impor yang mirip dengan atap gor perahu kajang yang ada diseberangnya.

Bangunan yang telah selesai dikerjakan tahun 2021 lalu itu kini kondisinya kotor tak terawat. Bahkan pada bagian atap terlihat puluhan saklar gantung dengan tutup warna-warni dan sebagian bohlam terlihat pecah. Pada malam hari pun, kondisinya sangat mengerikan.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *