Sriwijayamedia.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang mensosialisasikan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian banjir, berlangsung di ruang Parameswara Kantor Wali Kota (Wako) Palembang, Rabu (15/3/2023).
Hadir dalam kegiatan itu antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Drs Ratu Dewa, M.Si., Dandim 0418 Palembang Letkol Arief Hidayat M.Han., Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ir H Akhmad Bastari, ST., MT., IPM., Asean Eng., Kabid Sumber Daya Air, Irigasi dan Limbah (SDAIL) Dinas PUPR Kota Palembang RA Marlina Sylvia, ST., M.Si., M.Sc., dan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Kota Palembang Drs Ratu Dewa, M.Si., mengatakan bahwa isu yang sering mengemuka di Palembang tidak lepas masalah banjir dan genangan air. Dimana Kota Palembang memiliki Sungai Musi yang anak sungainya melintasi hampir di seluruh wilayah kota.
Selain itu, Kota Palembang merupakan dataran rendah dan mempunyai pengaruh faktor pasang surut. Disaat curah hujan terjadi disertai pasang yang tinggi akan menimbulkan suatu permasalahan.
“Pak Bastari dengan seluruh jajarannya turun langsung memantau serta melakukan penanggulangan banjir dititik tertentu. Pemkot Palembang juga melaksanakan gotong royong setiap hari minggu yang merupakan program unggulan dari Bapak Wako,” ujarnya.
Dewa mengklaim aksi gotong royong bisa mengatasi permasalahan banjir dan terjalin pelayanan dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), serta dapat mengefisiensi anggaran dan membangun kebersamaan karena gotong royong merupakan budaya leluhur.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang Ir H Akhmad Bastari, ST., MT., IPM., Asean Eng., memaparkan, banjir dan genangan air dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti yang berbeda.
Banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap. Air yang banyak dan mengalir deras serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat.
Sedangkan genangan memiliki arti tempat atau daerah yang berair, genangan merupakan peristiwa dimana air terkonsentrasi di suatu tempat, umumnya tempat yang rendah.
“Dinas PUPR Kota Palembang berupaya mengendalikan banjir dan meningkatkan kualitas air di Kota Palembang dengan cara mensosialisasi terkait masalah banjir atau genangan di Kota Palembang,” imbuhnya.
Bahkan Dinas PUPR membentuk suatu tim sosialisasi OP SDAIL Dinas PUPR untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat, pemilik bangunan yang bangunannya berada diatas aliran air guna mengembalikan ruang untuk air.
“Saluran air yang tersumbat, sampah yang luar biasa, adanya gulma bangunan liar diatas saluran air, itulah salah satu penyebab banjir. Perlunya kesadaraan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama disungai,” beber Bastari.
Dia berpesan kepada seluruh jajarannya untuk tidak boleh lelah dalam melaksanakan tugas dalam mengendalikan banjir.
“Insha Allah ini menjadi sedekah akhirat buat kita, menjadi catatan buat anak-anak kita dimasa mendatang bahwa apa yang kita lakukan menjaga kota ini, meringankan beban anak-anak kita dimasa mendatang,” jelasnya. (ocha)