Sriwijayamedia.com – Menkopolhukam Profesor Mahfud MD kembali membuat cuitan menggemparkan. Isinya berupa jawaban atas tantangan pimpinan Komisi 3 DPR RI.
Sebelumnya Beni, Arteria cs menantang dengan mengatakan menunggu kehadiran Mahfud MD bongkar Rp349 triliun.
Mahfud MD pun membalas dengan cuitan “Bismillah. Mudah”an Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir. Saya tantang Sdr Benny K Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Sdr Arteria dan Sdr Arsul Sani. Jangan cari alasan absen”.
Ketua Masyarakat Maju Demokratis (MMD) Sulaiman Haikal mengapresiasi keberanian Mahfud tersebut.
Sebagai pendukung berat Mahfud MD, Haikal sudah sering membuat rilis berisi dukungan dan pembelaan kepada Mahfud MD dalam membongkar ketidakberesan di berbagai kasus.
“Sekali lagi saya sampaikan, pejabat negara seperti Prof Mahfud MD ini jarang ada di republik kita sejak orde baru. Keberaniannya melabrak dan mengejar para penjahat dan koruptor, hanya menunjukkan bahwa ia orang bersih dan lurus serta tidak punya kepentingan tersembunyi. Kalau orang kotor dan korup, mustahil berani membongkar kezaliman dan berkonflik dengan para pihak yang diduga tidak baik,” terangnya.
Sulaiman Haikal membeberkan, kemarahan orang-orang DPR terhadap kasus Rp349 triliun ini terlihat sangat janggal. Anggota DPR dari PDIP Arteria Dahlan bahkan sampai melontarkan ancaman penjara 4 tahun bagi paran pembocor data PPATK.
Berdasarkan info-info yang diterima, Haikal menyebut sepertinya ada anggota DPR yang terusik dengan pembongkaran kasus Rp349 triliun itu.
Sudah menjadi rahasia umum banyak anggota DPR berasal dari kalangan pengusaha, jadi bukan tidak mungkin ada yang mengemplang pajak dalam jumlah besar. Begitu yang ia dengar dari wartawan.
Haikal juga mencoba mencari tahu apakah praktik pembintangan mata anggaran masih terjadi. Praktik tersebut di masa lalu sempat dibongkar publik karena menjadi celah korupsi dan kolusi antara wakil rakyat dengan pihak keuangan.
“Semoga saja beragam spekulasi yang mencuat di publik tersebut tidak benar, karena ini menyangkut kewibawaan lembaga perwakilan rakyat yang terhormat. Kami pun berharap jika ada data-data penyimpangan semacam itu, semoga bisa dibuka seterang-terangnya ke publik oleh Menkopolhukam dan DPR RI,” jelasnya.
Dia percaya penuh integritas Prof Mahfud MD dan semoga silang perdebatan Menkopolhukam dan DPR RI akan menghadirkan kebenaran dan membuka data-data korupsi luar biasa yang selama ini mengendap luput dari sorotan publik.
“Lihat saja, setelah ada kasus penganiayaan, baru terbongkar korupsi gila-gilaan di lingkungan Kemenkeu hingga merembet kemana-mana. Artinya selama ini perilaku tersebut sudah berlangsung dalam senyap dan didiamkan saja. Tribute to David,” urai Sulaiman Haikal.(Irawan)