Sriwijayamedia.com – Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Inten melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU terkait program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Merdeka, di Kampus UIN Radin Inten, Jum’at (10/3/2023).
Kolaborasi ini diharap dapat mendorong minat perguruan tinggi menjadikan UMKM sebagai laboratorium pembelajaran bagi para mahasiswa yang duduk di semester 6.
“Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bertujuan mendorong mahasiswa untu menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. MBKM ini menjadi pilihan yang penuh tantangan dan memberikan experience learning bagi setiap mahasiswa yang mengikutinya,” kata Ketua DPP APINDO Lampung Arry Meizary, dalam sosialisasi UMKM Merdeka Batch 3.
Dia menyebut pembelajaran merdeka akan berlangsung selama 1 semester dan akan dikonversikan dalam 20 SKS mata kuliah di setiap kampusnya.
Dia mengaku demand sosialisasi UMKM Merdeka Batch 3 dari berbagai kampus di Lampung, Sumsel, Bengkulu dan Bangka Belitung terus berdatangan.
Hal ini menunjukan semangat dan komitment perguruan tinggi di wilayah 2 Sumbagsel untuk ikut berperan mendorong mahasiswanya dapat memanfaatkan kesempatan belajar dari pengalaman langsung dan terjun dalam pengelolaan UMKM.
“Berdasar data Kementrian Koperasi dan UMKM, pada saat ini terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia. Dimana 50 persen diantaranya adalah sebagai penyerap investasi, 59 persen UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97 persen UMKM merupakan penyerap angkatan kerja di Indonesia,” ungkapnya.
Hingga hari ini, kata dia, telah terdaftar 214 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi yang ada di Sumbagsel mengikuti sosialisasi UMKM Merdeka Batch 3. Seperti dari UNILA, ITERA, Darmajaya, Polinela, Umitra, UBL, Teknokrat, UTB, Universitas Muhammadiyah Bandar Lampung, Bina Darma, Universitas MDP, Universitas Muhammadiyah Palembang hingga Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Universitas Malahayati, Universitas Saburai, UIN Radin Intan, Universitas Muhammadiyah Metro, dan STIPER Dharmawacana Metro.
Dia berharap journey pembelajaran UMKM Merdeka Bersama L2DIkti Wilayah 2 Sumbagsel dapat menjadi model yang menghubungkan berbagai kepentingan.
APINDO sebagai asosiasi pengusaha di Indonesia tentunya berupaya membangun konektivitas kolaborasi yang lebih luas melalui APINDO UMKM Merdeka Sumatera Connect 2023.
“Dalam batch 3 kali ini, kami akan memilih 3 UMKM dan 3 Kelompok Pendamping Mahasiswa terbaik untuk diberangkatkan ke Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti UMKM Regional Camp Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia),” imbuhnya.
Dalam sosialisasi ini, pihaknya menggandeng para mentor dari berbagai tenaga professional, perusahaan anggota APINDO, baik pusat maupun daerah.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah 2 Sumbagsel Prof Dr Iskhak Iskandar, M.Sc., menambahkan UMKM Merdeka merupakan satu bentuk kegiatan MBKM di L2Dikti wilayah 2 yang ditujukan untuk memberikan bekal mahasiswa dengan pengalaman belajar langsung menganalisa masalah, mencari solusi dengan iptek dan innovasi, selain turut serta mendorong UMKM mengambil peran penting dalam peningkatan perekonomian.
“Khususnya di Sumatera/luar Jawa melalui revitalisasi pengelolaan UMKM dengan mengawinkan antara IPTEK (Kampus) dan Experiences (UMKM). Kami yakin kolaborasi ini akan saling memberikan penguatan dalam rangka mempersiapkan SDM unggul yang akan mengisi ruang pembangunan di Sumatera,” bebernya.
Dia menilai program ini menjadi sangat strategis dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
Dia meyakini kolaborasi antara pengalaman kerja dan usaha yang dimiliki UMKM dengan bekal pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dari berbagai PT akan memunculkan karakter dan jiwa usaha yang kuat.(ton)