Sriwijayamedia.com – Kongres Luar Biasa Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) sukses dilangsungkan dengan terpilihnya Ketua Umum (Ketum) Syamsudin Saman dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Abu Bakar, periode 2023-2025, di Hotel Kutaraja, Jakarta.
Proses pemilihan berlangsung kondusif dan peserta Kongres antusias menyanyikan lagu ‘Darah Juang’ saat ketum dan sekjen baru terpilih.
“Alhamdulillah kongres berjalan kondusif. Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada semua kawan yang hadir,” kata Ketua Pelaksana Kongres sekaligus Sekjen terpilih Abu Bakar, Jum’at (17/2/2023).
Dalam pidatonya, Ketum LMND Syamsudin memaparkan, istilah Kongres Persatuan sengaja diambil untuk mempersatukan kembali kolektif LMND di seluruh Indonesia yang kecewa dengan pimpinan Eksekutif Nasional sebelumnya karena dinilai gagal menjalankan program perjuangan LMND.
“LMND ini organisasi revolusioner yang harus hadir di garis massa rakyat tertindas. Historisnya begitu. Tapi ada yang coba-coba mau tarik LMND menjadi organisasi kontra revolusioner,” kata Syamsudin tegas.
Lantaran kondisi tersebut jelas Syamsudin, ada satu kebutuhan mendesak yang harus diambil untuk menyelamatkan LMND agar tugas sejarahnya kembali pada posisi semula dengan membentuk Komite Penyelamat ideologi, politik organisasi LMND disingkat KP-IPO LMND.
KP-IPO LMND inilah, kata Syamsudin, yang mempersiapkan Kongres Persatuan, termasuk mempersatukan daerah-daerah yang ingin agar LMND kembali pada garis perjuangannya.
Kerja-kerja LMND, lanjut Syamsudin, dalam dua tahun terakhir sudah dievaluasi secara total oleh kongres dan forum menilai kepemimpinan sebelumnya gagal.
Selain bicara esensi Kongres, Syamsudin juga menjabarkan situasi global yang menurutnya penuh dengan ketidakpastian buntut dari kebangkrutan kapitalisme.
“Di depan mata kita ada ancaman krisis pangan, perang, krisis iklim, kelaparan, pandemi dan banyak lagi. Ini semua karena kapitalisme gagal, kapitalisme sebentar lagi bangkrut,” urainya.
Dari situasi dunia yang sedemikian itu, masih kata Syamsudin, LMND harus hadir memenuhi tugas sejarahnya dan menjadi pelopor perubahan melawan kapitalisme.
Disinggung langkah apa yang akan dilakukan LMND untuk menjawab situasi global dan nasional yang sedang tidak menentu tersebut, Syamsudin mengaku pihaknya akan mengajak sesama anak bangsa untuk membumikan kembali konsepsi dasar negara supaya dapat berdaulat.
“Konsepsi membangun bangsa supaya adil dan berdaulat secara ekonomi sudah tegas dijabarkan di konstitusi kita lewat pasal 33 UUD 1945. Di Pancasila juga sudah terang benderang. Ini yang harus kita menangkan kedepan,” terangnya.
Menurut dia, saat ini negara telah meninggalkan konsep-konsep yang sudah dirumuskan para pendiri bangsa dan lebih memilih konsepsi liberal kapitalistik yang sudah tidak relevan.
“Itu mengapa Indonesia harus kembali pada bintang arahnya, yakni UUD 1949 dan Pancasila,” imbuhnya.(Santi)