Sriwijayamedia.com – Berdasar hasil survei nasional Media Survei Nasional dengan tema “Meneropong Capres-Cawapres Alternatif 2024” yang dilaksanakan pada 22-26 Februari 2023, disimpulkan belum ada kandidat calon presiden (capres) yang dominan.
Sebab, meski hanya ada 4 nama kandidat yang sudah beredar di masyarakat yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil sebagai empat urutan teratas pada survei itu ternyata belum ada satupun capres yang diuji pada berbagai skenario memiliki elektabilitas diatas 50%.
Ini berarti persaingan akan berlangsung sangat ketat.
Kuda hitam capres alias capres alternatif, terutama dari poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menurut survei tersebut ialah Ridwan Kamil.
Menanggapi temuan survei itu, politikus Partai
Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin mengatakan kuda hitam belum tentu Ridwan Kamil. Sebab sosok yang layak dikatakan sebagai kuda hitam adalah figur yang betul-betul mumpuni dan muncul disaat keadaan sudah tidak lagi memungkinkan.
“Kuda hitam itu ada kalau pasangan sah sudah ditetapkan, terjadi polarisasi/perpecahan lalu muncullah calon baru. Sekarang belum ada,” ujar Fikri, Selasa (28/2/2023).
Dia menambahkan parpol mempunyai hak tersendiri untuk menentukan kandidat capres yang hendak diusung karena parpol sebagai kendaraan politik capres.
“Yang punya kader internal saja belum percaya diri untuk memajukan nama. Bagaimana pun parpol berhak mencalonkan siapa saja, meski popularitas dan elektabilitasnya tidak terhitung dalam survei,” pungkasnya.
Sementara itu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Badlowi memperkirakan pada pertengahan tahun ini dirinya baru bisa memperkirakan nama-nama capres/cawapres yang akhirnya maju sebagai bakal calon pada pilpres 2024.
Dia juga optimistis apabila pemilu 2024 akan dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
“Perkiraan saya bulan Juni nanti baru mengerucut nama-nama capres/cawapres. Putusan MK terkait gugatan perpanjangan masa jabatan presiden sudah ditolak. Artinya pemilu kemungkinan besar akan terus berjalan,” ungkap Ahmad Badlow, diwawancarai di Hotel Cikini Jalan Cikini Raya No 81, Menteng, Jakarta Pusat, tempat rilis survei dilaksanakan.
Terkait pelaksanaan pemilu 2024, dalam survei menggunakan sarana media sosial (medsos) facebook (FB) ini memang disebutkan bahwa 73,2% responden menginginkan pemilu berlangsung sesuai jadwal.
Media Survei Nasional ini menggunakan metodologi survei medsos dengan rancangan non pribability sampling.
Kuisioner disebarkan melalui medsos FB dengan target pengguna aktif facebook usia 17-60+.
Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun facebook di 38 provinsi. Hasilnya terkumpul 400 responden yangbtersebar di 38 provinsi yang diambil tanggal 22-26 Februari 2023.
“Hasil survei dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna medsos/netizen. Ada 9 temuan yang menggunakan dasar 4 poros koalisi politik yang terbentuk (poros tunggal PDIP, poros Golkar-PAN-PPP, poros Gerindra-PKB, poros NasDem-PD-PKS),” jelasnya.
Salah satu temuan survei diperoleh hasil Prabowo Subianto 20, 5%, Ganjar Pranowo 18,9%, Anies Baswedan 17.9%, Ridwan Kamil 9.0%, dan AHY 3,5%. (santi)