FMP Desak IDI Keluarkan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Lukas Enembe

Massa FMP menggelar aksi solidaritas untuk Lukas Enembekantor di Sekretariat IDI dan Kantor KPK Jaksel, Jum'at (17/2/2023)/sriwijayamedia.com-santi

Sriwijayamedia.com – Puluhan mahasiswa Papua yang tinggal di Jakarta dan tergabung dalam elemen Front Mahasiswa Papua (FMP) menggelar aksi solidaritas untuk Lukas Enembe, Gubernur Papua nonaktif yang kini tengah menjadi pesakitan di Rumah Sakit Pusat Angkata Darat (RSPAD), Jakarta lantaran menjadi tersangka kasus korupsi.

Dalam aksi #SaveLukasEnembe (Selamatkan Lukas Enembe), FMP mendatangi kantor Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Jalan GSSY Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat dan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jaksel).

Bacaan Lainnya

Dikantor Sekretariat IDI, beberapa perwakilan massa aksi sempat beraudiensi langsung dengan Sekretaris IDI untuk menyampaikan tuntutan.

“KPK belum memberikan tindakan terhadap kesehatan Lukas. Kami berharap dalam waktu dekat IDI bisa memeriksa dan memberikan keterangan sakit sehingga Lukas bisa melakukan pengobatan ke Singapura”, ujar Koordinator aksi FMP Elon Wonda, usai mengikuti audiensi di kantor sekretariat IDI, Jakarta, Jum’at (17/2/2023).

Menurut Elon, sejak 10 Februari 2023 dokter pribadi Lukas tidak bisa memeriksa dan mengecek kesehatan Lukas. Lukas juga belum pernah dikunjungi dan belum bisa diperiksa sampai hari ini.

Mendapati hak itu, Elon berharap akses pelayanan dan pengobatan untuk Lukas bisa diberikan karena Lukas juga mengalami sakit komplikasi permanen yaitu gagal ginjal, jantung dan diabetes.

“Jadi harus ada surat keterangan sakit dan izin agar Lukas bisa diperiksa serta menjalani pengobatan. IDI jangan hanya diam saja karena dokter sudah disumpah. Harus adil dalam memperlakukan dan memeriksa Lukas”, pungkas Elon. 

Setali tiga uang, Perwakilan FMP lainnya Marthen menyatakan kondisi Lukas tidak manusiawi karena KPK bukan tempat untuk merawat orang yang sakit.

Dia berharap agar IDI bekerja sama dengan KPK untuk memberikan rekomendasi supaya Lukas bisa dirawat di Singapura.

Menurut dia, Negara harus membuka mata untuk melihat kondisi Lukas yang sudah kritis di KPK.

“Lukas sebagai kepala Papua, maka harus dilindungi. Jika kondisi kesehatannya baik, tentunya Lukas bisa menjalani proses hukum dengan baik. Kami berharap IDI bisa memberikan rekomendasi ke KPK untuk akses pengobatan Lukas ke Singapura,” jelas Marthen.(Santi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *