Sriwijayamedia.com – Persatuan Aktivis (PENA 98) akan meresmikan rumah Graha PENA 98 di Jalan HOS Cokroaminoto No 115, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Minggu 19 Februari 2022.
“Rencananya besok. Graha ini akan menjadi tempat teman-teman berkumpul, mengadu ide persoalan-persoalan kebangsaan. Terlebih sudah 25 tahun reformasi berjalan sehingga banyak hal yang harus kita selesaikan sebagai tugas kebangsaan,” kata salah satu aktivitas PENA 98 Mustar Bona Ventura, Sabtu (18/2/2023).
Menurut Ketua Umum (Ketum) DPP Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA), berbagai elemen aksi mahasiswa bermunculan pada era reformasi 1998 seperti FORKOT, KBUI dan lain-lain yang tergabung dalam PENA 98 lahir dengan latar belakang sejarah peristiwa 98.
Karena itu PENA 98 yang merupakan gabungan dari berbagai presidium nasional (Presnas) bukanlah underbow (ormas sayap partai) PDI Perjuangan, meskipun didalam kegiatan aksinya dulu seringkali menggunakan gedung yang kini menjadi kantor DPP PDI Perjuangan.
“Kalau di PENA 98 harus diklarifikasi, bahwa teman-teman (para aktivis didalamnya) bukan underbow PDI Perjuangan. PENA 98) justru menjadi kelompok yang beraneka ragam sejarah, lalu beraneka ragam latar belakang profesi yang saat ini ada yang menjadi rektor, bupati, jaksa, hakim, anggota DPR dan sebagainya. Kalau kemudian jika diperiksa satu lebih satu justru PENA 98 beraneka ragam parpol. Ada PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, dan lainnya. Jadi tidak menjadi salah satu sub ordinat parpol. Itulah yang menjadi keunikan PENA 98,” papar salah satu relawan Joko Widodo (Jokowi) pada pilpres 2014 dan 2019 ini.
Dia melanjutkan struktur organisasi PENA 98 berbentuk presidium. Setiap satu provinsi nantinya terdapat Presidium Nasional (Presnas). Seperti Presnas Sumatera Utara (Sumut), Presnas Sulawesi Utara (Sulut), dan sebagainya.
Jumlah presnas sesuai jumlah provinsi yang ada pada saat PENA 98 terbentuk, yakni tahun 1998 sebanyak 27 provinsi.
Jumlah presnas ini tidak akan bertambah, justru dari jumlah personel PENA 98 dipastikan akan semakin berkurang karena tidak terjadi penambahan dan regenerasi anggota.
“Jumlah anggota PENA 98 terbatas karena hanya berisikan orang-orang (aktivis) yang terlibat dalam peristiwa reformasi. Sehingga 25 tahun kemudian pastinya berkurang. Namun keanggotaannya terdata oleh Presnas masing-masing. Presnas memiliki fungsi untuk melakukan pendataan, konsolidasi dan melaksanakan prosedur nasional di masing-masing provinsi. Karena PENA 98 berbentuk presidium, maka didalam struktur organisasi tidak ada ketua, melainkan sekjen,” jelas pendiri POSPERA yang kini menjabat sebagai komisaris di salah satu BUMN.
Mustar juga menambahkan, di tahun 1998, PENA 98 melahirkan POSPERA yang memungkinkan jumlah anggotanya bertambah atau berlipat ganda.
Peresmian Graha PENA 98 secara resmi rencananya akan dilakukan oleh Sekjen PENA 98, sekaligus anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.
Rencananya seluruh aktivis PENA 98 dari 27 Presnas akan hadir. Setidaknya ada 2.000-an karangan bunga dari para simpatisan, relawan, dan tokoh-tokoh nasional terkonfirmasi terkirim ke lokasi sejak Sabtu pagi.
Tampak dalam barisan papan karangan bunga yang berada disekitar pagar gedung, diantaranya papan karangan bunga dari Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Mensesneg Pratikno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumandi, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan lain-lain. (Santi)
