Tata Kelola Keuangan Makin Baik, PLN Raih Reward Debitur Terbaik dari Kemenkeu RI

Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu RI Astera Primanto Bhakti menyerahkan reward ke Dirut PLN Darmawan Prasodjo, pada acara Stakeholder Collaboration, Selasa (13/12/2022)/sriwijayamedia.com-ilang

Sriwijayamedia.com – Transformasi keuangan yang dilakukan PLN membuahkan hasil. Bukan hanya penyelesaian kewajiban utang, namun bahkan pengurangan utang lebih cepat, diiringi dengan efisiensi belanja modal dan laba bersih terbaik sepanjang sejarah perusahaan.

Dengan kinerja ini, PLN kembali mendapatkan predikat Debitur Terbaik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.

Bacaan Lainnya

PT PLN (Persero) kembali menerima penghargaan (reward) sebagai Debitur Terbaik tahun 2022 kategori BUMN dari Kemenkeu. Sebelumnya, PLN juga mendapat reward sama untuk kategori BUMN di tahun 2021. Capaian ini tak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan perseroan sepanjang dua tahun terakhir.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perbendaharaan Kemenkeu RI Astera Primanto Bhakti mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada stakeholder Kemenkeu profesional dan berkinerja baik. Kontribusi para stakeholder, termasuk PLN ini dinilai penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Penghargaan ini untuk debitur yang punya profesionalisme sangat tinggi, integritas sangat baik dan juga kompetensi yang luar biasa sehingga seluruh kewajibannya ini bisa diselesaikan dengan sangat baik,” kata Astera pada acara Stakeholder Collaboration, digelar Dirjen Perbendaharaan Selasa (13/12/2022).

Astera memastikan pemerintah akan terus hadir memberikan dukungan kepada BUMN melalui APBN. Pemerintah akan memberikan kemudahan dari segi investasi dan pembiayaan kepada lembaga BUMN.

“Program pemerintah yang tentunya menjadi tanggung jawab kita semua yang dijalankan oleh BUMN tentunya perlu kita dukung. Dukungan dari kami Kemenkeu melalui APBN sebagai showup dalam suatu kondisi,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada PLN tersebut.

Darmawan mengatakan, selama ini pemerintah melalui Kemenkeu telah memberikan berbagai dukungan ke PLN, khususnya Subsidiary Loan Agreement (SLA).

“Untuk itu, kami sampaikan terima kasih atas penghargaan ini dan sekali lagi ini atas berkat dukungan arahan bimbingan dari Kemenkeu pada khususnya adalah Dirjen Perbendaharaan yang ada di sini beserta jajarannya,” paparnya.

Darmawan menambahkan, PLN sebagai bagian dari BUMN juga selalu mendapat arahan-arahan dari pemerintah, khususnya Menteri Keuangan (Menkeu) untuk terus memaksimalkan kinerja di tengah Covid-19.

PLN pun, kata Darmawan, berhasil membuktikan mampu mencatat laporan keuangan terbaik dan tranformasi digitalisasi layanan.

“Alhamdulillah dalam kondisi Covid-19, bahkan kami membukukan laporan keuangan yang terbaik dalam sejarah PLN maupun sejarah Indonesia. Semoga kedepannya PLN dapat terus meningkatkan kinerja dan kerja sama yang baik dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan,” imbuhnya.

Darmawan mengatakan, dalam jangka waktu 2 tahun PLN juga berhasil mengurangi hutang sebesar Rp62,5 triliun dan penghematan beban keuangan sebesar Rp7 triliun di tahun 2021.

“Melalui penghargaan ini, PLN mempertahankan prestasinya sebagai Debitur Berkinerja Terbaik kategori BUMN selama 3 tahun berturut-turut sampai saat ini. Penghargaan yang diberikan oleh Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi PLN,” paparnya.

Untuk itu, Darmawan berharap dukungan dan kolaborasi PLN dengan Kemenkeu terus berlanjut dengan erat. PLN juga berterima kasih atas Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah yang membuat PLN tetap bisa melistriki daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Terpisah, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menambahkan, selain menerima penghargaan, PLN juga melakukan kerjasama dengan Dirjen Perbendaharaan yang dituangkan dalam Government Investment Charter 2022.

Ini adalah kerja sama lanjutan antara Ditjen Perbendaharaan dengan Penerima Pinjaman SLA/Rekening Dana Investasi (RDI).

“Ini merupakan kerjasama yang baik untuk stakeholder penerima SLA/RDI, agar bersama-sama dapat mendukung pencapaian target yang telah diamanahkan oleh pemerintah,” jelas Sinthya.(ilang)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *