Sriwijayamedia.com – Menanggapi pencopotan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) DKI Jakarta Marullah Matali oleh Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Umum (Ketum) Ormas Pengacara Jawara Bela Umat (PEJABAT) Eka Jaya menilai pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekdaprov DKI membuat warga Betawi kecewa dan gusar.
Karena Marullah Mattali selama mengabdi didalam kepemimpinannya mempunyai kinerja bagus dan Integritas tinggi, serta tidak ada keganjilan.
Menurut Eka, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono seharusnya menggunakan etika yang baik dalam melakukan pergantian pejabat daerah.
“Heru tidak boleh semena-mena atau seenaknya saja. Harus ada etika. Saya merasa di sini tidak ada keadilan. Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada itu, Gubernur DKI mengganti Sekdaprov dengan pelaksana tugas,” tutur Ustad Eka Jaya, kepada sriwijayamedia.com, Selasa (6/12/2022).
Untuk menyampaikan aksi protesnya, Eka menegaskan siap mengerahkan para anggota PEJABAT turun aksi besar-besaran ke Balai Kota dan DPRD Jakarta.
Eka menambahkan, jika Anies Baswedan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lebih menghargai masyarakat Betawi ketimbang Heru yang menggantikannya.
Sebab, lanjut Eka, sejak dilantik sebagai gubernur pada 2017, jabatan Sekdaprov selalu diisi oleh putra Betawi.
Sebelum Marulla Matali, almarhum Saefullah merupakan Sekdaprov DKI yang juga ‘anak’ Betawi.
Begitupun penggantinya, juga merupakan putra asli Jakarta.
Terkait rencana aksi gruduk balaikota dan DPRD DKI Jakarta, Jumat 9 Desember 2022, Eka menargetkan sekitar 300-an anggota PEJABAT beserta ormas lainnya akan mengikuti aksi tersebut.
Adapun tuntutan utama dalam aksi ini adalah meminta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk tidak semena-mena melakukan pergantian para pejabat eselon di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Tuntutan utamanya adalah agar PJ tidak semena mena mengganti para pejabat eselon yang sudah bekerja dengan baik, jangan memakai kekuasaan untuk melakukan bersih-bersih orang yang di sinyalir dekat dengan Anies Baswedan dan mencopot Direksi BUMD yang sudah melaksanakan tugas dengan baik di Formula E dan JIS,” terang Ustad Eka.(santi)