Pedagang Pasar Kuto Tolak Revitalisasi dan Dikelola Pihak Ketiga

Pedagang Pasar Kuto Palembang saat diwawancarai, Kamis (29/12/2022)/sriwijayamedia.com-ocha

Sriwijayamedia.com – Para pedagang Pasar Kuto Palembang menolak direvitalisasi dan dikelola oleh pihak ketiga. Para pedagang menilai revitalisasi bukan solusi, melainkan akan menjadi masalah baru kedepannya. 

Subur, salah satu pedagang ikan di Pasar Kuto Palembang didampingi Rendy mengatakan pihaknya sangat menolak keras revitalisasi Pasar Kuto, karena dinilai akan menjadi masalah baru.  

Bacaan Lainnya

Dia juga meminta supaya pengelolaan Pasar Kuto dikembalikan ke Perusahaan Dagang (PD) Pasar Jaya Palembang. Karena Pasar Kuto tersebut bukan pasar modern.

“Pembangunan tiga lantai pasar kuto bukan solusi, pembongkaran itu akan menjadi masalah saja. Kami hanya mem perbaikan saja. Terpenting tidak bocor dan tidak banjir,” terangnya.

Setali tiga uang, Totok, pedagang ayam didampingi H Sukimin menambahkan pihaknya tidak setuju jika pengelolaan Pasar Kuto diambil alih pihak ketiga. Karena dikhawatirkan akan menambah kekacauan.

“Pasar Kuto ini tidak perlu direnovasi, tapi perlu diperbaiki karena sudah banyak yang bocor,” jelasnya.

Totok berharap pemerintah dapat mendengarkan curahan hati pedagang Pasar Kuto.

“Kami menolak keras revitalisasi Pasar Kuto. Kami hanya butuhkan perbaikan saja,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kuto Palembang (PPPKP) Alex Syamsudin mengatakan siap membantu para pedagang guna mempertahankan pasar supaya tidak direvitalisasi.

“Kemarin kami ke PD Pasar, bahwa pasar ini akan di BOT kan lagi ke pihak ketiga. Selaku paguyuban, kami siap membantu para pedagang untuk mempertahankan Pasar Kuto jangan sampai dibangun oleh pihak ketiga. Kami minta Pasar Kuto direhab saja,” imbuhnya.

Dia melanjutkan para pedagang khawatir Pasar Kuto akan bernasib seperti Pasar Cinde yang sampai sekarang tidak ada kejelasan.

Sejauh ini PD Pasar Jaya Palembang tidak melibatkan Paguyuban Pasar Kuto dalam bentuk apapun, seperti soal pengelolaan parkir dan penagihan.

“Boleh dibangun, tapi kami minta dibaguskan. Kalau mereka mau membaguskan, kami siap, kami tidak akan menolak,” jelasnya (ocha/ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *