Sriwijayamedia.com – Komisi V DPR RI meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menyelesaikan proyek kereta api cepat Jakarta – Bandung (KCJB) tepat waktu dan memastikan seluruh tahapan pengoperasian KCJB sesuai Prosedur Operasional Standar (SOP).
Ini adalah salah satu dari tiga kesimpulan yang disampaikan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Plt Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KCIC, Kamis (8/12/2022).
“Komisi V DPR RI meminta Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT KCIC agar menyiapkan infrastruktur integrasi antarmoda dan pemenuhan fasilitas operasi Kereta Cepat Jakarta – Bandung di setiap stasiun,” kata Lasarus.
Komisi V DPR RI, kata Lasarus, meminta Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan PT KCIC untuk meningkatkan proses transfer knowledge dan teknologi serta memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pengoperasian dan pemeliharaan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
Lasarus mengatakan, penyerapan tenaga kerja lokal dalam proyek KCJB harus ditingkatkan.
“Tenaga kerja yang tadinya 1:4, kemudian 1:7, kedepannya mungkin bisa lebih ditingkatkan serapan tenga kerja yang lebih besar,” terangnya.
Meskipun demikian, dirinya mengakui bahwa dalam proyek ini masih tergantung dari China yang menguasai teknologi dalam royek KCJB.
“Kita perlu belajar dengan teknologi tinggi kereta cepat ini, dengan harapan suatu hari ketika kita akan membangun proyek kereta cepat, kemampuan teknologi kita akan jauh lebih meningkat, dengan pengalaman yang kita dapatkan dari proyek KCJB,” paparnya.
Komisi V DPR RI, masih kata Lasarus, mendukung penuh Proyek KCJB dan berharap agar kedepan Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam proyek kereta cepat, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang jaraknya cukup jauh.
“Adanya kereta cepat ini tentu yang kita harapkan harapkan adalah perpindahan orang dan barang akan lebih cepat dan mudah,” jelasnya. (adjie)