Sriwijayamedia.com – Sekda Sumsel Ir R Supriono didampingi Kepala Biro (Karo) Organisasi Perekonomian Setda Sumsel Afrian Joni membuka kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) se Provinsi Sumsel semester II/2022 di Ballroom Lantai 2 Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (13/12/2022).
Turut hadir sebagai narasumber antara lain Karo Perekonomian Setda Provinsi Sumsel Afrian Joni, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Kantor Regional (Kanreg) VII Sumbagsel Iwan M Ridwan, Kepala Bidang (Kabid) PPA II DJPb Sumsel Setiyo Budi, dan Perwakilan Departemen Literasi Inklusi Keuangan OJK Pusat Puji Iman Siagian.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta TPAKD. Dalam hal ini saya memaparkan tentang evaluasi pelaksanaan program kerja TPAKD dan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2022 serta rencana program kerja TPAKD tahun 2023,” kata Karo Perekonomian Setda Provinsi Sumsel Afrian Joni.
Perwakilan Departemen Literasi Inklusi Keuangan OJK Pusat Puji Iman Siagian sangat bersyukur karena di Provinsi Sumsel telah terbentuk TPAKD, baik kota ataupun kabupaten.
Dia berharap melalui kegiatan ini dapat memperluas akses keuangan baik ditingkat kota, kabupaten bahkan di pedesaan.
“Diharapkan pula mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi didaerah melalui penciptaan sumber-sumber ekonomi baru yang berdampak pada pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam rangka memenuhi literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, OJK tahun 2022 telah melaksanakan survei nasional literasi dan inklusi keuangan sebanyak 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan jumlah koresponden 14.634 orang dengan usia 15-79 tahun.
“Hasilnya indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, atau naik dibandingkan tahun 2019 sebesar 38,53 persen,” akunya.
Sedangkan indeks industri keuangan sebesar 85,10 atau meningkat dibandingkan tahun 2019 yakni 76,19 persen. Artinya target antara giat literasi keuangan dan inklusi keuangan semakin menurun dari 38,16 ditahun 2019 menjadi 35,42 persen ditahun 2022.
“Khusus Sumsel secara nilai mengalami peningkatan, dimana nilai indeks literasi keuangan tercatat di 52,73 persen dari prediksi sebelumnya yakni 40.05 persen,” terangnya.
Sementara itu, Manager Ultra Business and Social Enterprenuership and Inclubation BRI Kanwil Palembang Joko Sriyatno menambahkan BRI selalu mendukung sepenuhnya dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan program TPAKD yang dijalankan oleh tingkat Pemprov Sumsel.
“Jadi pembentukan rekening bagi para pelajar bertujuan mengedukasi para pelajar agar paham terkait dengan literasi dan inklusi keuangan,” bebernya.
Begitupun soal penyaluran KUR, dirasa sangat masif. Bahkan pertumbuhan pembiayaan KUR di masyarakat begitu cepat, terutama di daerah.
Dia menyebutkan target penyaluran KUR tahun ini sebesar 9 Triliun, dan terealisir Rp7,5 Triliun.
“KUR di BRI ini ada KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Super Mikro, dengan tiga segmentasi di masing-masing produk,” jelasnya.(ton)