Sriwijayamedia.com – Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menegaskan bahwa tim SAR dari Basarnas maupun Potensi SAR telah melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak.
Di sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang. Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang. Sedangkan Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan Kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.
“Operasi kami maksimalkan di sejumlah titik yang diduga masih terdapat korban jiwa. Tim kami juga berupaya menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak. Bagi kami, semua korban menjadi prioritas. Orientasi kami adalah mencari dan menyelamatkan nyawa korban terdampak untuk secepatnya dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis,” tegas Kepala Basarnas, saat konferensi pers di Loby Gedung Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022) pukul 09.00 WIB.
Kendala yang dihadapi tim SAR, kata dia, diantaranya lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat, dan banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan. Karena kejadian siang hari dimana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.
Hingga siang ini, Basarnas telah menerima laporan terdapat 27 korban hilang atau dalam pencarian. Basarnas mengerahkan 112 personel dari Kantor SAR Bandung, Pos SAR Cirebon, Kantor SAR Semarang, Cilacap, Jakarta, dan dari Kantor Pusat diantaranya tim Basarnas Special Group (BSG).
Dia mengaku semua tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR, diantaranya peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR).
“Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi melalui udara jika diperlukan,” imbuhnya.
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) terjadi pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.
Gempa pada kedalaman 10 kilometer pada koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau sebelah barat daya Kabupaten Cianjur itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Data terakhir yang direlease Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang, luka-luka 326 orang, dan pengungsi 13.784. Sementara kerusakan rumah dan bangunan tercatat 2345 unit. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik sehingga menutup akses jalan. (Santi)