FGD IMT GT, Asisten I Setda Sumsel : Semoga Desa Wisata Terangkat

Sejumlah narasumber berfoto bersama dalam FGD IMT GT, di Grand Ballroom Novotel Hotel Palembang, Kamis (24/11/2022)/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel Drs H Edwar Candra didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Dr H Aufa Syahrizal menghadiri Forum Grup Discussion (FGD) Indonesia – Malaysia – Thailand (IMT) Growth Triangle (GT) Tourism Village pada 24 – 26 November 2022 Post Tour Burai Village Ogan Ilir Regency – South Sumatera gelaran Internasional Forum IMT-GT, di Grand Ballroom Novotel Hotel Palembang, Kamis (24/11/2022).

Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan itu antara lain The President of Old Phuket Town Community Based Tourism Mr Somyot Pathan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) RI Dra Sari Arta Uli Aritonang, MM., Senior Manager Prabumulih Field Pertamina Hulu Rokan Jemmy Octavianto, dimoderatori Deputi Director Putrajaya Malaysia Mrs Wariya Pisucphen. 

Bacaan Lainnya

Asisten I Setda Sumsel Drs H Edward Candra menegaskan melalui kerjasama ini, tentu pihaknya banyak belajar. Sebab, Malaysia dan Thailand juga dikenal sangat baik dalam mengemas dan mengelola wisata.

“Langkah Disbudpar Sumsel mendatangkan narasumber dari dua negara itu sangat pas. Desa wisata di Sumsel bisa menggali potensi untuk mengembangkan wisata,” terangnya.

Dia menilai sejauh ini Malaysia dan Thailand dianggap berhasil dalam mengelola pariwisatanya.

Kesempatan ini, kata dia, harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik agar pariwisata di Sumsel makin menggeliat.

“Desa Wisata Burai ini banyak sekali potensi wisatanya. Salah satunya adalah wisata alam. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat mengangkat desa wisata di Sumsel,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Sumsel Dr H Aufa Syahrizal menambahkan pelaksanaan Internasional Forum IMT-GT ini merupakan program bersama, yang berjalan tahun 2019 lalu.

Namun lantaran adanya pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan Internasional Forum menjadi tertunda.

“Kegiatan ini didukung Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kemendes PDTT RI. Hari pertama diisi forum seminar yang dilanjutkan dengan post tour ataupun kunjungan ke Desa Burai Kabupaten Ogan Ilir (OI),” jelasnya.

Dia menyebut Desa Burai merupakan salah satu desa yang masuk 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Dia mengaku bersyukur karena dalam dua tahun terakhir sejumlah desa di Sumsel, termasuk Desa Tebat Kelereng 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.

“Tujuan kegiatan ini adalah mendukung program desa wisata sebagai destinasi wisata dengan tagline “Wisata di Sumsel Aja,” bebernya.

Terpisah, Perwakilan Kemendes PDTT RI Dra Sari Arta Uli Aritonang, MM., menambahkan desa harus memulai untuk mengembangkan potensi wisata, tanpa mengharapkan bantuan pemerintah.

“Desa itu sudah diberikan Dana Desa (DD). Tahun 2023 nanti, DD bisa digunakan untuk pengembangan desa wisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Silakan musyawarahkan dengan BPD dan PMD akan mengeluarkan rekomendasi,” imbuhnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *