Sriwijayamedia.com – Sebanyak 1.500 santri mengikuti Wisuda Akbar Indonesia menghafal One Day One ayat ke 10 Sumsel, di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Kiai Marogan Kelurahan Talang Betutu, Minggu (23/10/2022).
Turut hadir dalam wisuda tersebut antara lain Gubernur Sumsel H Herman Deru, Pimpinan Ponpes KH Mgs Ahmad Fauzan Yayan, SQ., Ulama Mesir – Guru Besar Al Azhar Kairo Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Na’Imah, dan undangan lainnya.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengaku sangat bersyukur bisa hadir menyaksikan wisuda ini.
“Alhamdulillah saat ini rumah tahfidz sudah lebih dari 1 desa 1 rumah tahfidz, atau berjumlah 4.000 lebih rumah tahfidz. Secara kuantitas kita boleh bangga, tetapi secara kualitas kita juga harus bangga. Selama 16 tahun terakhir, baru kali ini Sumsel masuk 10 besar di MTQ Nasional Kalimantan Selatan (Kalsel),” terang Deru.
Sebelumnya, kata Deru, Provinsi Sumsel menduduki rangking paling belakang yakni ranking ke 24.
Deru mengucapkan terima kasih kepada para ustadz dan ustadzah yang sudah melahirkan begitu banyak hafidz dan hafidz’oh, para qori dan qori’ah di Sumsel.
“Saya sambut dengan penuh suka ria dan syukur. Ketika para qori-qori-qori’ah kita kembali dari pelaksanaan MTQ nasional, saya sambut langsung di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Cabang Palembang. Ternyata inilah buah hasil dari karya-karya kita,” terangnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes KH Mgs Ahmad Fauzan Yayan, SQ., mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang telah berkenan hadir ditengah kesibukannya.
“Alhamdulillah ada sekitar 1500 lebih santri dan santriwati yang di wisuda hari. Insya Allah setiap tahun akan ada wisuda akbar, dan ini memang serentak di 18 kabupaten dan 5 benua dari programnya PPA Darul Quran H Muhammad Yusuf Mansyur, dan salah satunya adalah Sumsel,” katanya.
Untuk yang diwisuda kali ini terdiri dari kategori juz 30, ada yang 5 Juz, 10 juz, sampai yang ke 30 juz.
Dia mengaku ini merupakan wisuda terbesar, pasca pandemi Covid-19.
“Ini juga merupakan ajang reuni dan silaturahim. Dimana mereka ketemu orang-orang besar seperti Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Na’Imah Guru Besar Al Azhar Kairo. Kita inginkan pasca hafal Al Qur’an bisa lanjut ke Universitas Al Azhar Kairo, dan menjadi alim ulama,” paparnya.
Selama ini, kata dia, anak-anak larut dalam dunia gadget. Dengan adanya wisuda ini anak-anak bisa termotivasi untuk menghafalkan Al-Quran.(ton)









