Sriwijayamedia.com – Puluhan pegawai Non ASN di lingkungan Pemkab Muba menemui Pj Bupati Muba Drs Apriyadi, M.Si., di halaman Rumdin Bupati Muba, Minggu (30/10/2022).
Pj Bupati Apriyadi yang sedang berolahraga dicegat puluhan pegawai Non ASN diantaranya tenaga kebersihan, sopir dan lainnya yang tidak masuk kriteria pendataan pegawai Non ASN.
Pantauan di lokasi, tampak Pj Bupati Apriyadi mendengarkan keluh kesah honorer terkait pendataan non ASN hingga kejelasan nasib honorer kedepan, terkait dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang akan menghapus tenaga honorer.
“Kami ingin menanyakan langsung ke Pak Bupati Apriyadi kejelasan nasib kami kedepannya seperti apa,” ujar Ketua Rombongan Forum Pegawai Non ASN Muba, Bambang.
Menurut dia, nasib pegawai non ASN yang tidak masuk kriteria pendataan harus ada kepastian dan jangan sampai menjadi korban dari kebijakan Pemerintah pusat.
“Semoga ada solusi, ada sekitar 1.500 pegawai Non ASN di Muba ini yang tidak masuk kriteria pendataan,” harapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi langsung menanggapi pertanyaan dan keluh kesah dari puluhan honorer tersebut.
“Percayalah Pemkab Muba saat ini sangat berpihak ke tenaga honorer. Pemkab Muba ini masih sangat membutuhkan tenaga honorer,” akunya.
Dia menambahkan, para pegawai Non ASN atau tenaga outsourcing yang tidak masuk kriteria pendataan dari Kemenpan-RB tetap diperjuangkan sepanjang aturan penghapusan belum diterbitkan.
Pemkab Muba tetap mempekerjakan dan menganggarkan gaji pegawai Non ASN yang tidak masuk dalam pendataan.
“Untuk tenaga honorer, sepanjang belum ada aturan yang jelas dasar hukumnya, pemerintah daerah tetap menganggarkan honorarium tenaga honorer, baik yang diterima maupun tidak diterima kedalam pendataan non ASN pada tahun 2023. Jadi tetap semangat dan disiplin dalam melaksanakan pekerjaanya,” jelasnya.(Berry)