Sriwijayamedia.com – Moment 94 tahun Hari Sumpah Pemuda seharusnya bisa kembali menyadarkan generasi muda saat ini betapa pentingnya kehadiran pemuda bagi masyarakat dan bangsa. Sehingga sudah seharusnya pemuda masa kini sadar untuk berbenah dan meningkatkan kualitas diri demi masa depan.
Seperti yang diungkapkan oleh seorang pegiat muda bernama Virdi Firsalsia. Pria muda berusia 23 tahun, yang akrab dipanggil Virdi ini aktif mengikuti kegiatan kepemudaan, baik dilingkungan kampusnya maupun tempat tinggalnya.
Keikutsertaannya itu lebih didorong oleh motivasi untuk dapat mengekspresikan diri sebagai remaja yang membutuhkan wadah untuk dapat berkarya dan melakukan kegiatan sosial kemanusiaan.
Sebagai mahasiswa, Virdi aktif di gerakan Pemuda Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjabat sebagai Ketua Umum PMII UBK periode 2021-2022. Sedangkan dilingkungan tempat tinggalnya, Virdi aktif di Karang Taruna (KATAR) Kelurahan Cempaka Putih dan menjabat sebagai Sekretaris KATAR Kelurahan Cempaka Putih.
Tidak hanya itu, dari keaktifannya dilingkungan masyarakat, Virdi baru-baru ini juga didapuk sebagai Duta Pemuda wilayah Jakarta Pusat. Dengan kegiatan-kegiatannya itu, pantaslah jika Virdi berbicara tentang pemuda masa kini.
Menanggapi perkembangan dunia kepemudaan, pemuda lulusan S1 Fisipol Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta ini berharap rekan-rekan sebayanya agar lebih berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan kemasyarakatan.
Sebab sesungguhnya masyarakat menunggu kiprah para pemuda yang kreatif, inovatif, serta mampu memajukan dirinya dalam rangka menyongsong Indonesia di generasi emas, yakni pada tahun 2045.
VIrdi mengakui memang ada sejumlah hambatan yang menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan muda untuk dapat berbenah diri dan memperbaiki kualitas diri sekarang ini, diantaranya rasa malas untuk bersosialisasi dengan sesama.
Tak heran jika generasi muda saat ini mendapat sebutan sebagai generasi/kaum ‘rebahan’. Apalagi bagi anak muda yang sudah kecanduan gadged. Tentunya mereka akan memilih bermain mobile legend sambil rebahan daripada melakukan aktivitas positif dengan anak-anak muda (sesama remaja) lainnya diluar rumah, entah itu untuk melakukan aksi sosial maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya.
“Sebagai bagian dari generasi muda, saya melihat ada hal yang membuat para remaja (anak muda) sekarang menjadi stagnan adalah generasi rebahan atau malas dan tidak peduli untuk memajukan diri, mengikuti perkembangan zaman. Banyak remaja yang mengaku malas saat saya ajak berkegiatan karena lebih berat main mobile legend. Usulan saya pada pemuda hari ini, ayo kita bersama, belajar dan berkembang bersama!,” jelas Virdi. (Santi)