Sriwijayamedia.com – Partai Buruh menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, pasca selesainya laga pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan informasi, hingga Minggu pagi diperkirakan ada 182 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
“Kami menilai ada kesalahan prosedur dalam menangani para supporter yang kecewa atas hasil pertandingan. Untuk itu, kami mengecam tindakan tidak professional yang menyebabkan tragedi kemanusiaan hilangnya ratusan nyawa,” kata Said Iqbal, Minggu (2/9/2022).
Berdasarkan informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya. Dimana supporter memasuki lapangan dan kemudian dilakukan tindakan oleh aparat.
Ketika situasi suporter makin banyak ke lapangan, justru kemudian aparat melakukan penembakan gas air mata ke tribun yang masih banyak dipenuhi penonton.
Atas kejadian itu, Partai Buruh mendesak Kapolri agar mencopot Kapolres Malang akibat adanya dugaan kesalahan prosedur dalam mengatasai kericuhan di Kanjuruhan, Malang.
Selain itu, Partai Buruh juga meminta agar Bupati Malang mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral karena kejadian ini terjadi di wilayahnya.
Kedua, mendesak agar kasus ini diambilalih oleh Mabes Polri untuk dilakukan pengusutan secara tuntas dan memberikan hukuman (baik pidana maupun perdata) kepada para pihak yang bertanggungjawab tehadap tragedi kemanusiaan sesuai dengan peraturan berlaku.
“Kami juga meminta PSSI menghentikan pertandingan Liga I sampai pengusutan tragedi kemanusiaan ini dilakukan secara tuntas. PSSI juga harus berjanji dan memastikan agar kasus serupa tidak terulang kembali dengan memperbaiki sistem dan prosedur serta pengamanan pertandingan sepak bola,” terangnya.
Pihaknya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang di rumah masing-masing serta menyerukan budaya sepakbola yang sehat, sportif, dan tanpa kekerasan di kalangan penggemar sepakbola.(santi)