Sriwijayamedia.com – Cuaca ekstrem menjadi salah satu ancaman yang mesti diantisipasi oleh masyarakat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hingga 8 Oktober 2022 mendatang akan ada potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Tanah Air, ditandai curah hujan dengan intensitas sedang lebat disertai petir dan angin kencang.
Menyikapi cuaca ekstrem yang masih berlangsung, manajemen PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan karena bisa mengancam keselamatan.
“Apabila air sudah memasuki rumah, pelanggan diimbau segera mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) untuk menghindari bahaya tersengat listrik. Karena air merupakan konduktor listrik,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto, Selasa (4/10/2022).
Kemudian, pastikan pelanggan mencabut seluruh peralatan elektronik yang tersambung dengan stop kontak untuk menghindari terjadinya arus pendek.
Dalam kondisi terjadi potensi genangan atau air naik, lanjut dia, pelanggan agar meletakkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih aman dan tidak terjangkau air.
Bila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, agar masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara.
“Keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama. Oleh karena itu saat hujan lebat dan mengakibatkan banjir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara,” terangnya.
PLN senantiasa bekerja dengan mengutamakan keselamatan pelanggan. Selain itu, memastikan keunggulan layanan yang akan segera dinormalisasi dengan cepat bila terjadi gangguan sebagai imbas dari cuaca ekstrem.
“Ini merupakan komitmen PLN yang berupaya terus menjaga pasokan listrik tetap andal dan beroperasi secara optimal,” tuturnya.
Dia juga mengingatkan bila melihat potensi gangguan listrik, dapat melaporkan langsung kepada PLN melalui Fitur Pengaduan di aplikasi PLN Mobile.
“Sebagai langkah antisipasi, kami juga mengimbau kepada masyarakat agar mau merelakan pohon yang mendekati jaringan PLN untuk dipangkas atau dirabas sehingga meminimalisir potensi gangguan listrik saat cuaca ekstrem berlangsung,” jelasnya.(ilang)