Grand Opening Wisata Pondok Marogan Paradise Hadirkan Maulana Syekh ‘Ala Muhammad

Maulana Syekh 'Ala Muhammad Musthofa Na'imah Al Azhary Asy-Syafi'i, menghadiri grand opening Wisata Pondok Marogan Paradise, Sabtu (22/10/2022)/sriwijayamedia.com-ocha

Sriwijayamedia.com – Grand opening Wisata Pondok Marogan Paradise menghadirkan Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Na’imah Al Azhary Asy-Syafi’i, penceramah Internasional dari Universitas Azhar Mesir, di pondok setempat, Jalan Talang Betutu Kecamatan Sukarami, Sabtu (22/10/2022).

Selain grand opening, juga dilakukan tasyakuran aqiqah Ananda Masagus Mahmoud Nuruddin bin Masagus A Fauzan Yayan SQ. 

Owner Ponpes Tahfidz Kiai Marogan Ustadz Masagus A Fauzan Yayan SQ mengatakan acara ini berlangsung selama dua hari, dari 22 sampai 23 Oktober 2022.

“Hari ini kita kedatangan guru mulia Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Na’imah al Azhary Asy-Syafi’i, merupakan ulama muda kharismatik dari Mesir. Beliau sengaja datang dan keliling ke pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Pulau Jawa dan satu kunjungan di Palembang yaitu di Pesantren Kiai Marogan selama 2 hari. Ini merupakan kunjungan balasan karena kita dianggapnya murid beliau,” terangnya.

Ustadz Fauzan Yayan menuturkan, aqiqah ini merupakan aqiqahan anak kelima diberi nama Masagus Mahmoud Nuruddin, juga acara Dauroh yaitu mengaji kitab Al Hikam sekaligus pemberian ijazah bersama alumni Al Azhar se Sumsel yang akan diadakan nanti malam.

“Besok ahad acara wisudawan rumah Tahfiz se Sumsel yang di ikut 1.500 santri, ada yang dari Sekayu, Muara Enim, Tanjung Batu. Sebagian mereka ada yang menginap di sini. Besok kami mengundang Bapak Gubernur Sumsel karena ini juga program dari Pemprov,” tuturnya.

Ustadz Fauzan Yayan menjelaskan, Ponpes Tahfidz Kiai Marogan merupakan rumah besar bagi anak-anak Tahfidz se Sumsel. Pihaknya juga memfasilitasi wisuda akbar, karena selama Covid-19 distop dan mulai tahun ini kembali diadakan.

“Maulana Syekh ‘Ala Muhammad Musthofa Na’imah merupakan ulama yang mengajarkan wasatiya Islam moderat, Islam yang lembut dan mengajarkan akhlak. Kita ingin menyebarkan nilai-nilai ini di Sumsel, supaya umat islam memahami Islam yang sejati,” terangnya.

Dia mengaku untuk wisata religi telah dibuka sejak 2020 lalu bagi komunitas pengajian Majelis Taklim yang berkunjung, berdzikir dan mengaji.

“Kita mengundang anak-anak sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA untuk wisata edukasi, outbond, berkemah, flaying fox, panahan. Kita juga mulai menggarap bank sampah, pengelolaan sampah, terus juga ada magot, budidaya magot untuk menghabiskan sampah, budidaya ikan, bebek, semua yang bersifat perternakan, pertanian supaya anak-anak bisa belajar,” jelasnya. (ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *