Bersinergi PKK Sumsel, APJI Bakal Gelar Festival Makan Tekwan Terbanyak 5.000 Porsi

APJI bersinergi dengan TP PKK Sumsel bakal mengelar festival kuliner pasar dan makan tekwan terbanyak sekitar 5.000 porsi/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com – Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) bersinergi dengan TP PKK Sumsel bakal mengelar festival kuliner pasar dan makan tekwan terbanyak sekitar 5.000 porsi.

Kegiatan yang bakal memecahkan rekor MURI itu rencananya digelar pada Desember 2022 mendatang di halaman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) APJI Sri Radarwati saat ditemui usai pertemuan di Griya Agung Palembang, Jum’at (14/10/2022) menegaskan Palembang terpilih sebagai kota bakal digelarnya rakernas pada Desember 2022.

“Kami pilih Palembang karena pengurus disini terbilang aktif. Makanya dipilih di Palembang untuk melangsungkan rakernas sekaligus festival jajanan pasar, makan tekwan terbanyak sekitar 5.000 porsi dan kegiatan lainnya,” ujarnya.

Dia mengaku memiliki makanan seperti tekwan karena memang sangat digemari masyarakat.

Dia melanjutkan Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) dan jasa boga menjadi fokus APJI untuk terus berkembang dan tumbuh, mengingat keberadaan keduanya penting guna mendorong perekonomian.

“Ada banyak lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja bahkan UMKM menyokong ekonomi Indonesia,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru menambahkan pihaknya sangat mendukung program ini sebagai bagian untuk mendorong UMKM dan penciptaan makanan tradisional di Sumsel yang lebih kreatif dan inovatif.

“Kita akan memperkenalkan makanan di Sumsel lebih massal lagi. Selain itu, akan ada inovasi dan kreatifitas dari pelaku usaha dan masyarakat untuk pengembangan kuliner di Sumsel yang lebih mudah namun bergizi,” paparnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APJI Sumsel Siti Sulaiha melanjutkan sebagai bentuk dukungan ke pelaku UMKM, pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan terkait inovasi menu.

“Saat ini kita berusaha mencari makanan dingin yang bisa diangkat kembali. Sekarang prosesnya kita mulai benahi. Dari rakernas inilah nanti kelihatan makanan apa saja yang lebih dominan,” ucapnya.

Dia mengaku memilih tekwan karena tekwan belum masuk dalam rekor MURI.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *