Sriwijayamedia.com – Musibah kebakaran yang terjadi di kawasan TPA Keramasaan Kertapati Palembang, pada Kamis (22/09) menjadi duka mendalam bagi keluarga Maryani bersama anak mantunya.
Musibah kebakaran yang menghanguskan 3 ruko dengan total 5 Kartu Keluarga (KK) tersebut membuatnya harus ikhlas kehilangan tempat tinggal sekaligus tempat ia mencari nafkah sejak lebih dari 6 tahun silam.
Kesedihan itu pun dicurahkan langsung oleh Maryani kepada Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, saat mengunjungi lokasi kebakaran, Jumat (23/9/2022).
“Disinilah kami mencari rezeki dengan berjualan kopi, gorengan dan tinggal disini bersama anak, menantu dan cucu,” lirihnya.
Saat terjadinya kebakaran, dirinya bersama anak cucunya hanya mampu menyelamatkan diri dari kobaran api tersebut.
“Kami hanya berlari menyelamatkan diri bersama cucu. Tidak ada yang mampu kami selamatkan. Pakaian, surat-surat berharga dan pakaian sudah habis terbakar,” akunya.
Setali tiga uang, menantu Maryani yakni M Supriadi menceritakan saat terjadinya kebakaran, dirinya dikejutkan mendengar teriakan warga serta diiringi sebuah letusan berasal dari titik lokasi.
“Ini sudah yang keempat kalinya meledak. Sekali meledak sudah menyambar tempat kami,” tuytrnya.
Sementara itu, Wawako Palembang Fitrianti Agustinda menjelaskan dalam kujungannya tersebut pihaknya belum bisa menyampaikan penyebab musibah kebakaran tersebut. Karena ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
“Intinya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah melakukan semampunya untuk menjinakkan api. Selama 4 jam, 10 mobil dari Dinas Pemadam Kebakaran telah diturunkan,” paparnya.
Dia mengaku pihaknya siap membantu korban kebakaran, khususnya dalam kepengurusan surat menyurat penting.
“Jika nanti penyelidikan dari pihak kepolisian selesai, puing-puing dari sisa kebakaran akan kita bantu bongkar. Termasuk bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) juga sudah kita serahkan. Minimal bisa membantu korban kebakaran dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. (jay)