Sriwijayamedia.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Sumsel menggelar kegiatan secara sederhana memperingati Hari Pariwisata Dunia jatuh pada 27 September, dengan mengundang para asosiasi yang mendukung pariwisata, di atrium Palembang Indah Mall (PIM) Palembang, Selasa (27/9/2022).
“Pastinya kami dari Disbudpar sangat mendukung kegiatan ini dan mengapresiasi MASATA Sumsel,” kata Kepala Disbudpar Sumsel Dr H Aufa Syahrizal.
Menurut dia, MASATA mencoba untuk menjalin silaturahim dengan seluruh PENTAHELIX. Artinya penta itu lima, dan helix itu adalah unsur yang bergerak dibidang pariwisata, baik pemerintah, unsur akademisi, unsur lembaga usaha, unsur NGO atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli dengan pariwisata dan terakhir media.
Kehadiran para penggiat pariwisata ini untuk menyatukan persepsi, dan mencoba menyatukan kebahagiaan bersama dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia dengan tema “Sang Juara”.
“Disini kita mencoba menguji kemampuan para teman-teman yang peduli pariwisata sampai sejauh mana pengetahuan mereka terhadap dunia kepariwisataan,” ungkapnya.
Dia mengajak semua pihak untuk bersatu, bergandengan tangan, menyatukan persepsi, menyatukan niat untuk membangkitkan dunia pariwisata di Provinsi Sumsel.
“Alhamdulillah sejak pandemi Covid-19 melandai, dunia kepariwisataan kembali bangkit. Jadi semua daerah berpacu, berlomba-lomba untuk kembali aktif dalam dunia kepariwisataan, baik wisata, perhotelan maupun kuliner,” imbuhnya.
Untuk memajukan pariwisata itu ada 3A, yakni Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi. Kegiatan ini merupakan salah satu atraksi, sebuah destinasi wisata belanja di mall.
“Mall ini juga adalah destinasi wisata juga, tapi wisata mereka berbelanja,” terangnya.
Setali tiga uang, Ketua DPD MASATA Sumsel Herlan Asfiudin menambahkan tanggal 27 September adalah hari memperingati World Tourism Day.
“Hari ini PENTAHELIX, meramaikan silaturahmi. Seluruh asosiasi pariwisata ikut bergabung dalam memperingati Hari Pariwisata Dunia. Nanti saat bersamaan akan dibuat acara di Bali. Kita mengusung tema Rethinking Tourism. Artinya semua secara bersama-sama memikirkan, membincangkan dan menyamakan visi, bagaimana menjalankan pariwisata berkelanjutan, inklusi, tangguh, pulih bersama pasca pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dia mengaku adapun output dari kegiatan ini ialah untuk konsolidasi bagaimana asosiasi-asosiasi dapat bekerja bersama-sama membangun dunia pariwisata di Sumsel.(ton)