Sriwijayamedia.com – Pemuda Katolik Kota Bekasi melakukan aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan melakukan longmarch dari Alun-Alun menuju Bundaran Stasiun Bekasi, Rabu (7/9/2022) sore.
Pantauan dilapangan, dalam aksi ini, Pemuda Katolik Kota Bekasi bergerak bersama Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bekasi. Aksi 1.000 tanda tangan ini berjalan dengan damai dan lancar.
Aksi massa membentangkan kain berwarna merah sepanjang 30 meter dengan tulisan “Menolak Kenaikan BBM” yang digunakan massa aksi untuk tanda tangan.
Dalam orasinya, Ketua Pemuda Katolik Kota Bekasi Arnoldus Simbolon mengajak kepada seluruh massa aksi dan seluruh pengguna jalan untuk ikut turut serta menandatangani kain merah sebagai bukti rakyat Kota Bekasi menolak kenaikan harga BBM.
“Kami sangat menyayangkan kenaikan harga BBM ditengah pemulihan ekonomi nasional. Terlebih BBM subsidi yang hari ini sangat memberatkan ekonomi masyarakat terkhusus di Kota Bekasi,” tutur Arnoldus.
Dia.mengaku kain merah ini sebagai petisi penolakan kenaikan BBM yang akan dibawa kepada Pemerintah Daerah untuk diteruskan ke Pemerintah Pusat.
“Untuk itu kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi, mari kita bersama-sama memenuhi kain ini dengan 1000 tanda tangan,” lanjut Arnoldus.
Dia berharap pejabat eksekutif serta legislatif Kota Bekasi dapat bersama-sama merasakan jeritan serta kesusahan masyarakat Kota Bekasi disebabkan kenaikan harga BBM dan mendukung serta menyurati pemerintah pusat untuk mengevaluasi dan membatalkan kenaikan harga BBM.(Irawan)