Sriwijayamedia.com – Berkendara di jalanan dengan tanjakan terjal ataupun turunan curam kerap mendapat perhatian istimewa. Dimana melewati kedua jalur jalan ini, pengendara tidak hanya dituntut meningkatkan kewaspadaan, namun juga keterampilan dan kesabaran.
Pada dasarnya, berkendaraan menggunakan sepeda motor matik berbeda dengan sepeda motor yang menggunakan kopling.
“Sepeda motor tipe sport atau bebek (cub) ketika melewati jalur turunan dapat memanfaatkan engine brake dengan memposisikan gigi 1 untuk membantu mengurangi kecepatan,” kata Tomy Haryanto selaku Community and Safety Riding Supervisor Astra Motor Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (1/9/2022).
Dikatakan Tomy, namun seperti apa jika menggunakan sepeda motor matic dengan perpindahan transmisi secara otomatis?.
Sangat penting bagi para pengendara bermotor untuk memahami cara berkendara yang baik dan benar demi terciptanya keselamatan dalam berkendara.
“Dengan memahami cara berkendara yang baik dan benar, tentunya akan tercipta rasa aman saat berkendara,” ujarnya.
Kemudian, penting bagi pengendara bermotor mengetahui teknik berkendara misalnya saat menghadapi tanjakan dan turunan. Berikut tips #Cari_Aman dalam menggunakan sepeda motor matic ketika berada pada jalur tanjakan dan turunan:
“Lakukan pengecekan dan pemeriksaan pada kendaraan yang akan digunakan. Untuk menjaga performa kendaraan dan mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, lakukanlah pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai, ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya. Kenali kondisi rute yang akan dilalui.
Pastikan pengendara mengetahui rute atau kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur yang akan dilewati.
“Pengendara sepeda motor dapat mengatur jadwal dan rute perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan,” katanya.
Masih disampaikannya, memasuki jalur yang menanjak pada saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan. Turunkan kecepatan secara bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar.
“Sebelum memasuki jalan menanjak, manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan,” imbuhnya.
Masih dilanjutkannya, kurangi kecepatan ketika mendekati ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.
“Pada saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang,” bebernya.
Masih diungkapkannyaa, bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
“Postur saat berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan,” jelasnya.
Demikian pula pada saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang. Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
“Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya,” tegasnya.(ton)