Kayuagung, Sriwijaya Media – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) terus melakukan pembenahan dan perbaikan birokrasi, dengan meluncurkan aplikasi digital kepegawaian Sistem Digital Dokumen Aparatur Sipil Negara (SEGMENT).
Aplikasi ini didesain untuk mendukung transformasi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) aparatur yang ada di OKI.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) OKI Maulidini, SKM., menyampaikan aplikasi SEGMENT diluncurkan guna meningkatkan pelayanan dan memudahkan para ASN di lingkungan Pemkab OKI, dalam pengurusan administrasi kepegawaian serta wujud reformasi birokrasi.
“Aplikasi SEGMENT merupakan pelayanan secara online yang berbasis website yang mengakomodir sejumlah pengajuan pelayanan mulai dari Izin cuti, usul kenaikan pangkat, usul pensiun, usul mutasi serta kepengurusan bagian kepegawaian lainnya,” kata Deni, sapaan akrabnya ini, Senin (1/8/2022).
Deni menambahkan, BKPP OKI terus bertransformasi memberikan pelayanan kepegawaian yang terintegrasi dan berkualitas.
Dalam pemetaan data non ASN di OKI terkait dengan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Kepala BKPP OKI Maulidini mengatakan pegawai non ASN maupun non PPPK di OKI berjumlah 8.000-an orang.
Maka dari itu, Pemkab OKI akan memberikan kesempatan pegawai non ASN dan non PPPK yang memenuhi syarat untuk menjadi PPPK Kabupaten OKI.
Sementara untuk petugas kebersihan, keamanan dan supir dipenuhi dengan tenaga ahli daya (outsourching).
“Honorer ataupun Tenaga Kerja Suka Rela (TKS) bukan berarti tidak memiliki kompetensi, hanya saja belum mendapatkan kesempatan. Kita memberikan kesempatan itu, tentu dengan mekanisme sesuai dengan regulasi yang berlaku,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI H Husin, S.Pd., MM., M.Pd., mengapresiasi atas diluncurkannya aplikasi layanan SEGMENT.
Aplikasi ini diyakini dapat memberikan kemudahan bagi pegawai dalam pengurusan administrasi kepegawaian, mengingat geografis Kabupaten OKI sangat luas.
“Transformasi diperlukan untuk mewujudkan good governance di Kabupaten OKI yang tangguh, tanggap terhadap perubahan dan responsif untuk mencapai kinerja maksimal serta penyelenggaraan pelayanan publik yang prima,” terangnya.
Sekda berharap, transformasi ini menjadi ikhtiar bersama untuk menjadikan birokrasi di OKI sebagai world class bureaucracy yang mampu memberikan pelayanan publik berkualitas, efektif, dan efisien.(epi)