Sriwijayamedia.com – 3 Koperasi Unit Desa (KUD) Kebun Plasma yang bermitra dengan PT Sampoerna Agro, Tbk., di Kecamatan Padamaran Timur (Petir) Kabupaten OKI, Sumsel melakukan Tumbang & Chipping Perdana sebagai awal dalam melakukan replanting kebun kelapa sawit seluas 2.300 Hektar yang sudah berumur lebih dari 25 tahun.
Seremonial Tumbang & Chipping Perdana tersebut dilakukan diareal Kebun Plasma Petani yang terletak di Desa Sumber Hidup (SP1), dihadiri Bupati OKI H Iskandar, SE., Dandim 0402/OKI Letkol Inf Hendra Saputra, S.Sos, MM., M.I.Pol., Regional Head Plantation Sampoerna Agro Eldi Nuzan, para Kepala Dinas Pemkab OKI, dan lainnya.
Bupati OKI H Iskandar, SE., dalam sambutannya mengatakan replanting yang dilakukan oleh 3 KUD di Petir memperoleh dana bantuan BPDPKS sebesar Rp72 Miliar.
Hal ini merupakan usaha yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh KUD. Untuk itu, KUD harus memperkuat kelembagaan dan pengorganisasiaan agar pemberi pinjaman percaya dengan KUD sehingga KUD bisa menjalankan replating dengan baik.
“Ada 7 KUD, dan baru 3 KUD yang memperoleh dana BPDPKS di Petir. Petani diluar KUD akan sulit untuk mendapatkan bantuan, dan saya berharap petani mandiri bisa segera bergabung dengan KUD. Replanting mandiri sangat berisiko untuk keberhasilannya. Seperti sumber benih, proses penanaman, perawatan, dan pemanenan bisa tidak maksimal hasilnya,” terang Bupati.
Menurut Bupati, tak terbayangkan jika semak belukar, hutan dan rawa di Petir ini bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Dengan semangat yang tinggi oleh para pendahulu, saat ini petani sudah menuai hasilnya, sehingga putra-putri terbaik Petir sudah ada yang menjadi dokter, tentara, polisi dan lainnya.
Bupati OKI menambahkan kelapa sawit sudah menjadi tanaman penting dan unggulan bagi perekonomian.
Pihaknya terus melakukan pembangunan maksimal untuk Kabupaten OKI. Dulu jalan menuju Kayuagung melalui Sepucuk sangat sulit dilalui, namun saat ini kondisi jalan telah dibangun dan akses lebih lancar.
Bukan itu saja, penerangan listrik di OKI telah mencapai 90%, dan hanya tersisa diwilayah – wilayah pesisir dan itupun dibantu dengan tenaga surya.
“Kita harus bersyukur dan menjaga lingkungan kita agar proses pembangunan dapat berjalan lancar. Masyarakat Petir harus menjaga kondusifitas dan berpartisipasi dalam pembangunan. Kita juga memiliki Program 1 Desa 1 PAUD (Pendidikan Anak USia Dini), untuk mencerdaskan generasi penerus kita,” paparnya.
Diketahui, Sampoerna Agro memproduksi bibit unggul yang menjadi kebanggaan Sumsel dan bibit tersebut pastinya dihasilkan oleh SDM yang unggul.
Dengan replanting, kata Bupati, akan menentukan masa depan generasi penerus.
“Sinergisitas sangat perlu dari petani, bank, pemerintah dan perusahaan untuk mensukseskan replating sebagai karya untuk mensukseskan pembangunan di Petir,” jelas Bupati.
Sementara itu, Regional Head Plantation Sampoerna Agro Eldi Nuzan menambahkan Sampoerna Agro memiliki kebun plasma sekitar 41.000 Ha, terdiri dari Plasma Mandiri dan Plasma Single Managemen, dan hingga saat ini yang sudah melaksanakan replanting dan bermitra dengan Sampoerna Agro seluas 10.000 Ha, dan target selanjutnya seluas 27.000 Ha.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati OKI dan dinas yang telah mendukung program replanting. Kami juga ucapkan terima kasih kepada 3 KUD atas kepercayaannya pada Sampoerna Agro untuk tetap menjadi mitra dalam proses replanting. Sampoerna Agro memiliki standar Best Management Practice (BMP) dalam pengelolaan kelapa sawit dengan didukung SDM berkualitas,” paparnya.
Dia mengklaim memiliki bibit unggul Sriwijaya dengan produktifitas tinggi dan pangsa pasar yang luas. Bibit Unggul Sriwijaya yang ditanam pada KUD Panca Sawit Makmur di Desa Balian Makmur yang berusia 36 bulan telah memiliki produksi 16 ton/ha/tahun.
Padahal kondisi tanah di Kabupaten OKI rata masuk kelas 3, tetapi bibit unggul Sriwijaya mampu berproduksi maksimal.
Dia mengatakan bahwa Sampoerna Agro selain berperan dalam membangun kebun plasma, perusahaan juga melakukan program CSR untuk masyarakat sekitar.
Seperti program literasi di Kabupaten Petir, pembangunan SMP Plus Petir, pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Qur’an di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Cengal, pengembangan ekonomi alternatif budidaya jamur merang di Mesuji, perbaikan jalan secara rutin dan lain sebagainya.
“Kita terus melakukan perbaikan yang bermanfaat bagi masyarakat, sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki perusahaan,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua KUD Sumber Hidup Jayusman mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan bupati untuk memperoleh bantuan dana BPDPKS, dan atas bimbingan Dinas Perkebunan dan Peternakan sehingga replanting kebun kelapa sawit dapat terlaksana.
“Awalnya kami belajar bagaimana cara mendapatkan bantuan BPDKS dan kami melakukan studi banding ke Muba. Saat itu proses pendaftaran masih manual, dan pengalaman di Muba sampai 20 kali perbaikan berkas di BPDPKS. Namun saat ini sudah online sehingga lebih mudah. Terima kasih atas peran dan dukungan Bapak Bupati yang telah mempercepat proses berjalannya pendaftaran replanting ke BPDPKS. Terima kasih juga kami ucapkan untuk Sampoerna Agro sebagai mitra strategis kami,” kata Jayusman.
Jayusman menambahkan selama 29 tahun menanam kelapa sawit, pihaknya merasakan perubahan kehidupan yang luar biasa, dimana harkat dan martabat petani menjadi terangkat. Bahkan bisa menyekolahkan anak – anak hingga menjadi tentara, polisi, dokter dan profesi lainnya.
Selanjutnya acara Tumbang Chipping Perdana dilakukan dengan melakukan potong tumpeng, dan potong pita yang dilaksanakan oleh Bupati Kab. OKI, dan Bupati kab. OKI juga melakukan tumbang chipping perdana batang kelapa sawit menggunakan excavator didampingi oleh Dandim 0402 OKI dan RH Plantation Sampoerna Agro serta disaksikan seluruh undangan yang hadir.(jay)