Palembang, Sriwijaya Media – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Drs Ratu Dewa mengatakan kurikulum merdeka ini merupakan langkah dari pemerintah pusat untuk mengembangkan teknologi sebagai pembelajaran. Mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMA atau SMK.
“Ini adaptasi baru dari masa transisi teknologi 4.0 ke 5.0 yang pendekatannya melalui Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi dan data,” ujar Sekda, Senin (25/7/2022).
Sementara itu, Sekertaris Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr Susanto, SH., MA., memapaparkan implementasi kurikulum merdeka kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Susanto menjelaskan kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, dimana konten akan lebih optimal, dengan maksud peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
“Dalam proses pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai tayangan video belajar serta mengunggah video belajar dengan kebutuhan belajar dan peserta didik,” kata Susanto, usai mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang.
Kepala Disdik Kota Palembang Ahmad Zulinto menuturkan, penerapan kurikulum merdeka ini juga merupakan upaya inovasi pengajar dalam menghadapi dampak Covid-19 dan Palembang siap untuk berinovasi
“Untuk Kota Palembang kita sudah, termasuk 195 sekolah yang siap menerapkan kurikulum merdeka,” jelasnya.
Dengan diluncurkannya kurikulum merdeka, kata Zulinto, pemerintah tidak mewajibkan untuk menerapkannya, dan masih diperbolehkan menggunakan kurikulum 2013.
“Ini masih melihat dari kemampuan sekolah masing-masing,” jelasnya.(jay)