Palembang, Sriwijaya Media – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang mulai menunjukan geliat ekonomi yang membaik. Ini menyusul dibukanya kran secara bertahap segala sektor sumber PAD di Kota Palembang pasca melandainya jumlah kasus Covid-19.
Walikota (Wako) Palembang H Harnojoyo mengatakan berdasarkan data evaluasi PAD Kota Palembang dari Kantor Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang hingga Juni menunjukan rasio 50 persen dari target PAD tahun 2022 sebesar Rp1,07 Triliun.
“Secara rasio, kita di Juni ini sudah mendapatkan hasil 50 persen. Hanya saja per hari ini kita realisasi PAD baru 40 persen,” kata Wako Palembang H Harno.
Orang nomor satu di kota tertua di Indonesia ini tetap optimistis target penerimaan PAD dapat tercapai hingga akhir tahun nanti.
“Kami tetap optimistis PAD dapat tercapai sesuai yang ditargetkan,” ungkapnya.
Harno menuturkan, terdapat beberapa potensi yang dinilai mempengaruhi belum tercapainya target. Salah satunya yakni Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“PBB ini sebenarnya karena kebiasaan masyarakat kita pada saat batas waktu dan batas waktu ini bulan September. Tetapi kami juga optimis ketika melihat pendapatannya tadi, Insha Allah target Rp 1,07 triliun bisa terealisasi,” paparnya.
Menurut Harno target tersebut dapat tercapai ketika dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya yakni kerja maksimal dari Tim Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) yang terdiri dari Kejari, Kodim, Polrestabes, Sat Pol PP serta instansi terkait lainnya.
“Nantinya tim OPAD ini akan bekerja secara maksimal menagih ke wajib pajak, baik membayar pajak ataupun sebagai pemungut pajak. Tim OPAD ini juga akan berusaha untuk melakukan pendekatan, sehingga pada saatnya nanti mereka dapat betul-betul sadar pajak,” jelasnya.(jay)