Minimalisir Fatalitas Laka Sepeda Motor, Kakorlantas Ingatkan Penggunaan Sandal Jepit

IMG_20220615_194603

Jakarta, Sriwijaya Media – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan ihwal imbauan penggunaan sandal jepit untuk pengendara sepeda motor.

Firman menyebut imbauan itu penting untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan (Laka) di jalanan.

Firman mengumpamakan seorang pengendara yang hendak pergi menggunakan sepeda motor dengan jarak dekat. Alih-alih menggunakan sandal jepit, pengendara itu seharusnya menggunakan sepatu untuk menghindari kecelakaan.

Karena, kata Firman, kecelakaan justru kerap terjadi saat pengendara melakukan perjalanan jalan dekat yang rutin dilakukan setiap hari.

“Karena ada masyarakat yang bilang begini ‘Pak cuman deket aja kok. Masak cuman mau beli tempe doang ke pasar (pakai sepatu) segala macam itu’. Kecelakaan dijalan justru dari rumah ke pasar beli tempe yang rutin dilakukan tiap hari dan tidak ada kecelakaan yang sengaja,” ucap Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, Rabu (15/6/2022).

Oleh karena itu, setiap pengendara sepeda motor hendaknya mempersiapkan sebaik mungkin sebelum keluar rumah menggunakan motor, baik jarak dekat maupun jarak jauh.

Salah satunya menggunakan sepatu, helm dan jaket sebagai bentu ikhtiar untuk menghindari kecelakaan.

“Ikhtiar kita maksimalkan. Kalau masih terjadi juga Tuhan sudah punya rencana, tapi kita ikhtiar maksimal, memperkecil fatalitas laka dengan memberikan perlindungan cukup bagi anggota tubuh, terutama pengendara roda dua,” jelas Firman.

Sekali lagi, Firman mengatakan bahwa penggunaan sandal jepit tidak ada proteksi jika bersentuhan langsung dengan aspal. Lain hal, jika penggunaan sepatu, maka tingkat fatalitas kendaraan akan sangat minim.

“Mohon maaf saya bukan men-strassing pakai sendal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau dia sering pakai motor (dengan sandal jepit) kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas,” papar Firman.

Firman menegaskan tidak ada tilang untuk pengendara roda dua yang menggunakan sandal jepit. Namun petugas akan memberikan imbauan dan edukasi jika menemukan pengendara menggunakan sandal jepit.

Firman mengakui budaya ini akan sulit untuk diterapkan. Namun, ia yakin kedepan masyarakat akan mulai sadar memproteksi diri dengan peralatan lengkap saat berkendara motor.

“Saya sampaikan kepada anggota kalau ketemu dengan para pengemudi yang masih menggunakan itu (sandal jepit), disarankan untuk memakai perlindungan,” ucap Firman.

Dia menyebut tidak ada sanksi tilang. Untuk ops patuh tahun ini kita sudah dibantu dengan ETLE. Jika ketemu dijalan, pihaknya akan berikan edukasi.(ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *