Lampung, Sriwijaya Media – Sebagai penggerak sirkular ekonomi masyarakat keberlanjutan sudah menjadi komitmen yang harus diambil oleh setiap pihak, baik pemerintah, industri atau dunia usaha, akademisi dan masyarakat.
Pilot Project Bank Sampah Kota Metro diinisiasi oleh Kota Metro dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) memiliki tujuan untuk mengharmonisasikan aspek lingkungan, sosial budaya dan ekonomi dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan yang berbeda, seperti BNI 46, ITERA, Mahkota Plastik, Amandina Bumi Nusantara, Mahija Parahita Nusantara, dan Bank Sampah Sahabat Gajah.
Head of Corporate Affairs CCEP Indonesia Dedhy Adi Nugroho mengatakan inisiatif Pilot Project Bank Sampah Kota Metro mengajak masyarakat untuk mulai menggerakkan “Pilah Sampah dari Rumah”, melalui pembekalan dan pelatihan yang berlangsung pada 24 dan 25 Mei 2022 di Pusat Daur Ulang (PDU) Rejomulyo, Metro Selatan, Lampung.
“Lalu dilanjutkan dengan kegiatan tinjauan pendampingan dan konsultasi oleh Bank Sampah Sahabat Gajah dan ITERA setiap bulan hingga akhir tahun ini,” ujar Dedhy, Jum’at (27/5/2022).
Sebagai salah satu pembicara dalam program pelatihan hari pertama, bahwa plastik sebagai salah satu bahan baku yang penting dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak lingkungan yang perlu menjadi perhatian.
Menurut dia, diperlukan langkah nyata untuk membangun gerakan kesadaran masyarakat, kebijakan pemerintah dan koordinasi lintas sektoral antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan strategi penanganan yang efektif dan dapat membangun sirkular ekonomi sehingga plastik dapat diolah menjadi sumber pemasukan yang baru bagi masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro Yerri Noer Kartiko menambahkan perubahan iklim menuntut penanganan sampah yang lebih efektif dan efisien, dengan kata lain memperpendek jalur atau alur pengelolaan sampah dari produsen sampah ke proses akhir.
“Penyelesaian isu sampah harus sedekat mungkin dengan sumber timbulan sampah itu sendiri, dan Bank Sampah adalah alternatif solusinya,” terangnya.
Pemerhati ekonomi dan penggiat lingkungan dari Bank Sampah Sahabat Gajah Asrian Hadicahya melanjutkan bahwa Bank Sampah adalah satu lembaga ekonomi yang terlibat dalam pengelolaan persampahan.
“Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk menguatkan pergerakan aktivitas Bank Sampah,” bebernya.(ton)