Subulussalam, Sriwijaya Media – Pemerintah Kota (Pemkot) Subulussalam akan mengupayakan pembangunan pabrik minyak goreng (migor) di Kota Subulussalam tahun 2203 mendatang.
Hal itu ditegaskan Walikota (Wako) Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE., melalui Disperindagkop dan UKM Subulussalam saat memaparkan hasil pertemuan dengan anggota DPD RI Dr Ir H Abdullah Puteh, M.Si., di kantor Disperindagkop dan UKM, Rabu (27/4/2202).
Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Kota Subulussalam Muhammad Ali mengatakan lokasi pembangunan memiliki luasan lahan sekitar 4 hektar, berada di Desa Teladan Baru, Kecamatan Rundeng.
“Bangunannya sudah ada seperti aula. Untuk DED pembangunan pabrik sudah ada sejak tahun 2013 lalu dengan estimasi biaya capai Rp60 miliar. Pastinya estimasi pembangunan bertambah hingga 20 persen, mengingat biaya itu merupakan estimasi biaya beberapa tahun lalu,” terang Ali.
Bahkan anggota DPD RI Abdullah Puteh telah memplotkan DED mesin dan bangunan yang akan diproses, serta uji studi kelayakan dengan menghadirkan konsultan dari Bandung.
Keberadaan pabrik migor nanti, kata dia, akan semakin memudahkan warga di Pantai Barat Selatan mendistribusikan hasil kebunnya.
Diproyeksi pabrik tersebut akan menghasilkan produksi migor hingga 100 ton.
“Ya, keberadaan pabrik migor ini juga bermanfaat mencegah kelangkaan migor,” jelasnya.
Kedepan, anggota DPD RI Abdullah Puteh akan menemui Menteri Perindustrian untuk mewujudkan pembangunan pabrik migor.
“Nanti apa saja kekurangan berkas akan kita lengkapi demi terwujudnya pembangun pabrik migor. Sebagian berkas-berkas telah kita berikan untuk bahan pertimbangan,” paparnya.
Sebelumnya, Walikota (Wako) Subulussalam H Affan Alfian SE., sangat mendukung penuh pembangunan pabrik migor kelapa sawit yang sudah lama didambakan.
“Kami berharap keberadaan pabrik migor nanti mampu menambah sumber PAD Kota Subulussalam serta mengakomodir lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kota Subulussalam,” terangnya.(maharudin)