Jakarta, Sriwijaya Media – Mahasiswa yang digadang-gadang sebagai agen perubahan (agent of change) siap melibatkan diri kembali turun aksi ke jalan menyikapi problematika yang sedang dialami rakyat saat ini.
Berbagai elemen aksi dan kampus berencana turun aksi ke jalan pada tanggal 11 April 2022.
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, para Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kini tengah mempersiapkan diri untuk membangun koalisi aksi yang lebih besar lagi dan solid.
Seperti yang diutarakan ol Ketua BEM Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Supriyadi dalam wawancara melalui selular Kamis (7/4/2022) malam bahwa PNJ sebagai bagian dari BEM SI Rakyat Bangkit akan turun aksi pada tanggal 11 April 2022.
Tetapi untuk kesiapan seluruh aksi itu masih harus dilakukan pembahasan kembali dan konsolidasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pada aksi mendatang, BEM SI Rakyat Bangkit hendak menagih langkah lanjut (follow up) dari pemerintah terkait dengan aksi yang telah dilakukan pada 28 Maret 2022 lalu.
“Aksi tanggal 11 April 2022 adalah aksi follow up. Dimana BEM SI Rakyat Bangkit sudah mengeluarkan pernyataan sikap apabila tidak ada respon dari pemerintah selama dua minggu dari aksi 28 Maret 2022, maka BEM SI Rakyat Bangkit akan turun kembali,” tutur Ketua BEM PNJ Supriyadi.
Supriyadi menjelaskan bahwa BEM SI Rakyat Bangkit membuka ruang kepada seluruh aliansi mahasiswa untuk bergabung dalam aksi nanti.
Namun hingga saat ini belum ada pernyataan dari BEM SI Kerakyatan seperti Trisakti, UI, dan lain-lain untuk bergabung dengan aksi BEM SI Rakyat Bangkit.
Pada aksi mendatang, BEM SI Kerakyatan masih memiliki 6 tuntutan, yaitu : mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
Selanjutnya menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
“Kami juga mendesak dan menuntut jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya ; mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait,” terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia serta menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Diketahui, dalam aksi 28 Maret 2022 lalu, BEM SI Rakyat Bangkit sebenarnya meminta Presiden Jokowi untuk bertemu langsung dengan mahasiswa dan bisa mendengarkan kajian dan aspirasi BEM SI Rakyat Bangkit.
Selain itu juga untuk memastikan apakah yang menjadi tuntutan mahasiswa bisa menjaga komitmennya.
Kekecewaan BEM SI Rakyat Bangkit dalam aksi 28 Maret 2022, adalah dari pihak Istana hanya menampilkan pihak Kepala Staf Presiden (KSP).
Oleh karena itu menjadi suatu hal yang diharapkan oleh BEM SI Rakyat Bangkit dalam aksi 11 April 2022 adalah Presiden Jokowi bisa turun untuk bertemu langsung dengan mahasiswa di lapangan.
Berdasar informasi yang terhimpun rencana aksi 11 April 2022 akan diagendakan pada teknikal lapangan pada Sabtu dan Minggu, 9 dan 10 April 2022.
Meskipun BEM SI telah membuka ruang kepada aliansi mahasiswa lainnya untuk bergabung dalam aksi 11 April 2022, namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari BEM SI Kerakyatan seperti Trisakti, UI, dll untuk bergabung dengan aksi BEM SI Rakyat Bangkit. (Santi)