Wawako Fitri Ajak Semua Pihak Percepat Turunkan Stunting

IMG_20220331_162015

Palembang, Sriwijaya Media – Kota Palembang berkomitmen melakukan pendampingan konseling dan pemeriksaan kesehatan 3 bulan pra nikah. Bahkan Palembang satu-satunya kota pertama kali di Indonesia melakukan percepatan pencegahan stunting.

Melalui kegiatan rapat koordinasi tim percepatan stunting, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang beserta dinas terkait berkomitmen mensukseskan program percepatan penurunan stunting di kota empek-empek ini.

Bacaan Lainnya

Menurut Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda, peran semua pihak baik instansi terkait, camat, lurah, tim penggerak PKK setempat serta peran Forum CSR dapat mendukung rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Angka stunting di Indonesia (RAN–PASTI).

“Ya, tentunya pekerjaan ini tidak serta merta ditanggung oleh dinas terkait, namun seluruh elemen dan perangkat dinas harus turun bersama mengatasinya. Saat ini, salah satu persoalan yang perlu menjadi perhatian dalam membentuk generasi yang berkualitas adalah adanya resiko stunting,” kata Ketua Percepatan Stunting Kota Palembang, saat pembukaan rapat koordinasi penurunan stunting di ruang rapat Parameswara Kota Palembang, Kamis (31/3/2022).

Fitri menambahkan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang saat ini membentuk tim percepatan penurunan stunting tingkat Kota Palembang, baik di 18 kecamatan dan 107 kelurahan se Kota Palembang.

Bahkan Kota Palembang sudah membentuk Tim Pendampingan Keluarga (TPK) sebanyak 980 tim yang berjumlah 2940 kader dan bidan yang tersebar di 18 Kecamatan dan 107 Kelurahan se Kota Palembang.

Ditempat sama, Deputi KSPK BKKBN Nopian Andustin membenarkan jika komitmen ini dibangun oleh atas gagasan ibu Wawako Palembang, karena Palembang telah komitmen dalam rangka pendampingan konseling dan pemeriksaan kesehatan 3 bulan pra nikah.

Maka dari itu, kota yang terkenal dengan kuliner pempek ini adalah salah satu kota yang pertama di Indonesia melakukan percepatan pencegahan stunting.

“Tadi saya sampaikan kepada kepala BKKBN bahwa ini merupakan langkah strategis yang luar biasa, inovasi yang dibangun berdasarkan komitmen yang secara bersama ditandatangani oleh kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Palembang dan camat se- Kota Palembang,” paparnya m

Dalam proses menuju pernikahan nanti, lanjut dia, dari KUA setempat akan memeriksa hasil pemeriksaan 3 bulan pra nikah bagi calon pengantin melalui aplikasi elektronik siap menikah.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang akan melangsungkan pernikahan agar segera melakukan pemeriksaan.

Dia mengilustrasikan, seperti kasus mereka yang sudah terlanjur hamil diluar nikah atau dijodohkan, masih tetap diperiksa guna menghindari anaknya stunting.

“Ya, untuk idealnya pasangan yang akan segera melakukan pernikahan agar bersama memeriksakan kesehatannya ke puskesmas terdekat. Salah satunya yaitu berat badan kedua calon pengantin apakah sesuai atau tidak. Jika semua memenuhi persyaratan maka sudah siap untuk menikah dan hamil,” jelasnya. (Jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *