Hadiri Bimtek Wisata, Ini Disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Ustad Mustafa Kamal

IMG_20220302_160421

Palembang, Sriwijaya Media – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ustad Mustafa Kamal menghadiri kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dengan mengambil tema “Bimbingan teknis membangun brand destinasi wisata Meetings, Incentives, Conferencing, dan Exhibitions/MICE melalui strategi integrated digital marketing dan Communication”, di Grand Ballroom Harper Hotel Palembang, Rabu (2/3/2022).

Menurut Ustadz Mustafa Kamal, bimtek ini akan semakin memperkuat tingkat kesadaran berwisata di Sumsel sampai ke tingkat teknisnya.

“Dalam momentum ini, penggiat wisata harus menjalankan marketing secara digital. Jika sudah memasuki marketing secara digital, maka bisa go Internasional, dan yang paling penting adalah memelihara keunikan wisata di Sumsel,” ujar politikus PKS ini.

Dia mengaku di Kota Palembang, Sumsel ini merupakan daerah perairan dan rawa dan banyak menyimpan potensi wisata.

Oleh karena itu jangan sampai terjadi kerusakan ekosistem di rawa-rawa. Karena rawa memiliki nilai wisata, disamping dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.

“Pembangunan kita ini harus memperhatikan berbagai aspek lingkungan hidup maupun dalam rangka pengembangan wisata,” ungkapnya.

Melalui bimtek ini, kata dia, diharapkan ditemukan satu model wisata rawa yang unik, beda dibandingkan tempat lain.

“Kota Palembang disebut Venezia Asia, kendatipun tidak bisa sama persis. Oleh karena itu, ini momentum supaya pembangunan di Sumsel memperhatikan pelestarian rawanya, terutama untuk kebutuhan pengembangan wisata,” paparnya.

Dia mengilustrasikan seperti di wisata Banyuasin, diupayakan promosi dapat ditingkatkan termasuk pula mengatasi kemacetan di jalan menuju ke Banyuasin.

Persoalan jalan macet ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin untuk mencarikan solusinya ke pemerintah pusat.

“Jalan nasional Palembang Banyuasin saat ini sudah tidak memadai lagi. Mungkin jika jalan tol sudah jadi, maka tingkat kepadatan akan terurai,” jelasnya. (ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *