Baturaja, Sriwijaya Media – Menyikapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng (migor), Plh Bupati OKU H Edwar Chandra bersama Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo melakukan inspeksi mendadak (sidak) migor di Pasaran Baturaja, Senin (21/2/2022).
Pantauan dilapangan, Pemkab dan Polres melakukan sidak migor dibeberapa gudang makanan dan sembako di kawasan Sukajadi, jalan lintas dan Kemelak Baturaja.
Rata-rata pihak penjual mengakui migor memang sempat terjadi kelangkaan. Sekarang ini stok mulai ada kembali dan siap didistribusikan ke penjual di pasaran.
Sementara hasil sidak di pasar tradisional seperti di Pasar Baru di temukan beberapa toko kehabisan stok minyak. Hal ini sudah terjadi beberapa hari belakangan. Untuk harga sendiri diakui beberapa pedagang dijual sesuai ketentuan pemerintah.
Plh Bupati OKU Drs. H Edward Candra mengatakan sidak yang dilakukan menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan migor di Bumi Sebimbing Sekundang.
Pemerintah bersama Polres OKU ingin mengetahui dan menemukan di mana letak tersendatnya distribusi minyak goreng ke masyarakat sehingga terjadi kelangkaan migor ini.
“Kita mengimbau ke seluruh Gudang, Toko, Supermarket, dan Distributor pemasok minyak goreng yang ada di Kabupaten OKU untuk terus mengeluarkan dan menjual migor kepada seluruh masyarakat agar tidak ada lagi kelangkaan terhadap bahan pokok migor serta dengan harga yang sesuai seperti sebelumnya,” ujar Edward.
Dari beberapa titik sidak ditemukan salah satu rumah warga, di kawasan Kelurahan Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur, ditemukan sekitar lebih kurang ratusan jeriken mm Igor dengan masing-masing berisi 18 liter.
Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo mengungkapkan temuan migor tersebut berdasarkan dari penyelidikan Unit Intel Polres OKU yang diperkuat informasi masyarakat.
“Kita mendapat informasi di salah satu rumah penduduk bahwa ada ratusan jeriken migor. Lalu kita lakukan penyelidikan terkait kebenaran informasi itu. Ternyata benar adanya. Di rumah warga ini kita temukan ratusan jeriken migor,” tutur Kapolres.
Atas penemuan ini, kata Kapolres, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengetahui secara pasti apakah sesuai dengan peruntukkan atau tidak.
“Kita masih dalami, karena situasi saat ini sedang terjadi kelangkaan migor. Sesuai instruksi Kapolda diimbau untuk tidak menimbun bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan. Kita akan minta klarifikasi kepada pemilik migor ini,” jelasnya.(rws)