Baturaja, Sriwijaya Media – Tagihan rekening PDAM kerap membengkak. Padahal pemakaian air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga relatif normal, atau pemakaian tak sesuai dengan tagihan. Hal ini tentunya kerap menjadi keluhan bagi para pelanggan.
Direktur PDAM Tirta Raja OKU Abi Kusno melalui Kasubsi Humas PDAM Tirta Raja Elfanco dibincangi portal ini, Senin (21/2/2022) mengatakan hal itu bisa saja terjadi akibat adanya kebocoran pipa yang tidak terpantau atau teridentifikasi oleh pelanggan.
“Bisa saja itu karena adanya kebocoran pada instalasi pipa air dirumah sehingga menambah beban tagihan,” sebut Fanco.
Untuk itu, Fanco meminta para pelanggan agar bisa mengidentifikasi kebocoran yang terjadi dirumah sehingga menyebabkan tagihan membengkak.
Pertama, matikan semua kran yang ada dirumah seperti kran mesin cuci, kran bak kamar mandi, kran tedmond, kran wastafel dan lainnya.
“Sebelumnya, catat terlebih dahulu angka pemakaian terkahir pada meteran, catat secara lengkap,” tuturnya.
Selanjutnya, biarkan seluruh keran tertutup Selama kurang lebih 1 jam, selama itu hindari aktifitas penggunaan air langsung dari kran. Setelah kurang lebih 1 jam, lihat meteran air dan catat kembali angka pada meteran.
“Jika angka yang tertera lebih besar dapat diidentifikasi bahwa sambungan instalasi pipa air dirumah pelanggan mengalami kebocoran,” paparnya.
Dikatakan Fanco, perbaikan kebocoran instalasi sambungan air yang terjadi dirumah pelanggan menjadi tanggung jawab pelanggan.
“Jadi kalau kebocoran diinstalasi rumah yakni dari meteran ke instalasi rumah itu tanggung jawab pelanggan, tapi jika kebocoran teridentifikasi sebelum meteran maka menjadi tanggung jawab pihak PDAM, intinya tanggung jawab PDAM dalam perbaikan pipa bocor hanya sampai dibatas meteran,” jelasnya.
Jika ada pelanggan yang terindikasi pada ciri-ciri di atas, lanjut Fanco, meminta agar pelanggan melaporkan ke layanan WA center PDAM Tirta Raja OKU di 0813 6742 6200.
“Segera laporkan agar dapat ditindak lanjuti dengan cepat oleh petugas kami,” tandasnya.(rws)
