Banyuasin, Sriwijaya media – Untuk memastikan pasokan minyak goreng (migor) dan beras aman, anggota Komisi II DPRD Sumsel melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke produsen migor PT Sinar Alam Bahagia (SAP) Prajen Mariana, Kabupaten Banyuasin dan pabrik beras PT Buyung Putra Pangan, di Pegayut, Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kamis (24/2/2022).
Ketua Komisi II DPRD Sumsel Asgianto, ST., mengatakan kehadirannya di PT SAP, penghasil migor terbesar di Sumbagsel ini adalah untuk memastikan pasokan migor Sumsel aman.
“Untuk produksi migor grup Wilmar ini ada sekitar 15.000 ton. Sementara kebutuhan migor di Sumsel sekitar 25.000 ton per bulannya. Belum lagi disuplai dari produsen lain yang capai belasan ribu ton. Artinya ada sekitar 30.000 ton migor per bulan beredar di Sumsel,” terangnya.
Dia memastikan untuk kelangkaan migor itu tidak akan terjadi lagi. Kelangkaan itu disebabkan adanya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000. Sementara para distributor membeli migor di harga Rp14.000, sehingga sulit untuk menjualnya diharga itu,” ungkapnya.
Dia juga bersyukur karena dari 24 sampai 28 Februari pemerintah terus mengadakan operasi pasar (OP) murah migor dengan mengacu ke HET.
Dia mengaku pada Selasa pekan depan pihaknya juga mengundang stakeholder terkait, diantaranya satuan tugas pangan, Dinas Perdagangan, produsen penghasil minyak, distributor untuk duduk bersama melakukan OP di setiap kabupaten atau kota secara masif.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan migor di Sumsel.
“Kelangkaan migor sangat mengganggu perekonomian, terutama bagi para pelaku usaha kecil. Alhamdulillah hari ini sudah mulai digelar pasar murah di Rusunawa 24 Ilir,” jelasnya.
Tak sampai disitu saja, pada 25 Februari 2022 sampai dengan selesai juga digelar OP di Pasar Sekip Ujung, 1 Maret 2022 di Pasar Maskarebet, 3 Maret 2022 di Pasar Tangga Buntung, 4 Maret 2022 di Pasar Kilometer 5, 7 Maret Pasar Padang Salasa, dan 8 Maret di Pasar 3-4 Ulu.
“OP migor baru dilaksanakan di Kota Palembang, Lahat, Ogan Komering Ulu Timur (OKUT). Jika sudah duduk bersama dan mengetahui keadaan masing-masing daerah di Sumsel, maka OP akan dilakukan secara masif,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan PT SAP wilayah Sumbagsel Simon Panjaitan mengatakan di Februari ini saja pihaknya telah mendistribusikan sekitar 10.000 ton migor ke masyarakat.
Pihaknya berkomitmen akan membantu program rafaksi migor.
“Ini bukan kelangkaan, tapi penjualan sangat tinggi sehingga kebutuhan pasar lebih besar. Sedangkan produksi sedikit menurun lantaran terjadi kenaikan harga CPO dunia,” papar Simon mengajak para perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga suplai migor tercukupi.(ton)