Muaraenim, Sriwijaya Media – Warga Muaraenim lagi-lagi mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Rabain Muaraenim.
Kali ini, keluhan tersebut datang dari Iwan Kurniawan, anak dari salah satu keluarga pasien berinisial ZM (89), warga Kelurahan Pasar 1, Kecamatan Muaraenim, pada Sabtu (5/02/2022).
Iwan menduga pihak RS telah melakukan pembiaran dan kurang baik serta lambannya pelayanan yang dilakukan pihak RS terhadap orang tuanya.
Iwan menjelaskan, pada hari Kamis pekan ini ayahnya masuk rumah sakit RSUD HM Rabain melalui UGD sekitar pukul 16.00Wib dan mengikuti prosedur dari pihak rumah sakit untuk dilakukan PCR.
Esoknya pada Jum’at sekitar pukul 09.00Wib pagi baru dilakukan tes PCR. Namun sampai hari Sabtu sekitar pukul 10.00Wib, rupanya belum ada kabar hasil PCR tersebut dari pihak rumah sakit.
“Kami sangat mengkhawatirkan kondisi orang tua kami, karena pihak medis belum dapat melakukan tindakan selanjutnya, walaupun hasil pemeriksaan keseluruhan sehat. Karena diharuskan menunggu hasil PCR,” ujarnya.
Berdasar informasi dari pihak RS pun tidak jelas. Hal ini tentunya menimbulkan dampak psikologis terhadap orang tua dan keluarga.
“Jika terjadi apa-apa kepada ayah saya, siapa yang akan bertanggung jawab,” kesal notaris yang cukup ternama di Muaraenim ini.
Menurut Iwan, jika melihat cara pelayanan seperti ini sudah sangat jelas jauh dari kata profesional. Justru yang ada malah bisa membuat khawatir seluruh keluarga pasien di RSUD tipe B yang diketahui sebagai RS rujukan sejumlah daerah terdekat.
“Terus terang kami tidak nyaman, karena hasil PCR terlalu lama. PCR ini sudah hal umum dan penting. Apalagi dengan kondisi pandemi sekarang yang belum jelas sampai kapan, secara umum hasil PCR ini tidak sampai 24 jam,” terangnya.
Hal yang menganehkan lagi, pihak RS membawa tes PCR itu ke RS Tanjungenim, dan sampai sekarang pihaknya masih menunggu hasilnya.
“Rupanya RS sebesar ini tidak memiliki alat PCR sendiri, dan harus di tempat lain untuk menunggu hasil tesnya,” jelasnya.
Menyikapi tudingan tersebut, Wakil Direktur RSUD HM Rabain Dr Hendriyatno, S.Pm., dihubungi melalui pesan singkatnya mengatakan, jika hasil PCR di daerah paling cepat 3 hari sampai 7 hari.
“PCR ini harus menunggu hasilnya, tidak bisa cepat, begitu di periksa langsung ada hasilnya. Apalagi hasilnya dikirim ke Lahat,” akunya.
Disinggung mengenai alat PCR, Hendri mengatakan RSUD HM Rabain memang belum mempunyai alat PCR sendiri.
“Kalau tidak salah tempo hari sudah kita usulkan ke Dinkes untuk pengadaan PCR, tapi kami tidak tahu sampai kemana usulan tersebut. Coba tanya Kepala Dinkes karena masalah anggaran itu yang tahu Dinkes. Jadi kalau ada alat PCR itu nantinya ada di Labkesda dan ruangannya juga khusus,” imbuhnya. (Kiki)