Kasus Stunting di OKU Diklaim Menurun

IMG_20220221_181306

Baturaja, Sriwijaya Media – Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Dedi Wijaya mengklaim kasus stunting di wilayah tersebut sampai Oktober 2021 tercatat 882 kasus.

Angka itu menurun jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 921 kasus.

Bacaan Lainnya

“Ya, kasus stunting di daerah kita memang terjadi penurunan. Hal ini terjadi berkat adanya bantuan dari perangkat desa yang menganggarkan dana untuk menekan angka kasus stunting di OKU,” kata Dedi, saat dibincangi di ruang kerjanya, Senin (21/2/2022).

Selain menganggarkan dana, lanjut Dedi, perangkat desa di OKU juga proaktif memberikan sosialisasi kepada warganya bagaimana caranya memberikan makanan bergizi untuk balita dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal.

“Kemudian mereka juga aktif membantu kita menghidupkan lagi posyandu yang ada di wilayah masing-masing, sehingga warga yang dulunya mulai malas datang ke posyandu, kini berangsur-angsur mau datang lagi,” tuturnya.

Penyakit stunting sendiri, kata Dedi, merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

“Karena itu, pemerintah pusat menugaskan instansi terkait di setiap daerah untuk menekan angka kasus stunting ini. Di OKU sendiri kita akan terus berusaha agar kasusnya bisa turun terus,” jelasnya. (rws)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *