Muaraenim, Sriwijaya Media – Diduga tercemar oleh limbah batubara, kondisi aliran air Sungai Bangke yang berada di Jembatan Jalan Lintas Sumatera, wilayah Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim atau tak jauh dari PT Menambang Muara Enim (PT MME) berubah jadi hitam pekat.
Pantauan dilapangan dalam satu pekan terakhir, tampak aliran anak Sungai Enim berwarna hitam pekat hingga mengalir ke muara Sungai Enim.
IR, salah satu warga Desa Darmo membenarkan jika aliran sungai tersebut berubah warna menjadi hitam. Akibatnya, sebagian warga tidak bisa memanfaatkan air tersebut.
Dia menduga hitamnya air sungai itu disebabkan oleh limbah batubara.
“Lihat saja kondisinya, sudah berubah menjadi hitam,” akunya, Rabu (16/2/2022).
Dia berharap agar dinas terkait dapat segera menindaklanjuti perubahan warna air sungai ini.
“Kami hanya khawatir saja jika digunakan warga akan sangat membahayakan. Jika dibiarkan, kami khawatir ekosistem didalam sungai akan punah dan lingkungan menjadi rusak,” jelas IR seraya menambahkan efek aktivitas batubara menyebabkan debu bertebaran ke pemukiman warga.
Menyikapi hal itu, Camat Lawang Kidul Andrile Martin saat dikonfirmasi melalui via WhatsAppnya mengatakan, kalau dirinya masih dalam kegiatan kedinasan.
“Saya lagi diklat,” singkat Andrile.
Terpisah, Humas PT MME Dedi saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan, kalau itu bukan dari pihak perusahaannya. Sebab, pihaknya memiliki data bahwa tidak ada air pembuangan kondisinya seperti itu.
“Dari hasil investigasi kami, air itu bukan berasal dari lokasi tambang kami pak. Mungkin bisa di cek dibagian hulu di anak Sungai Jemilih,” jelasnya.(Kiki)