Palembang, Sriwijaya Media – Ditengah meningkatnya kasus Covid-19, kegiatan Festival Sekanak Lambidaro di kawasan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, Sabtu (5/2/2022) menimbulkan kerumunan massa yang berpotensi memunculkan klaster baru.
Ribuan orang tumpah ruah saat pelaksanaan Festival Sekanak Lambidaro seakan melupakan jaga jarak dan warga terlalu antusias dengan hadirnya destinasi wisata baru yang didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII.
Pantauan dilapangan, ada masyarakat atau pengunjung yang datang tidak menerapkan prokes seperti tidak mengenakan masker dan menjaga jarak. Padahal di lokasi, ada ribuan warga yang datang.
Padahal realitanya, kasus Covid-19 di Sumsel pada 4 Februari mengalami kenaikan. Untuk di wilayah Sumsel saja ada penambahan 116 kasus Covid-19, dan untuk wilayah Palembang tercatat ada 76 kasus baru.
Di lokasi tersebut juga terlihat ada sejumlah tempat cuci tangan yang ditempatkan di beberapa titik untuk para pengunjung. Namun banyak para pengunjung tidak mengindahkan prokes.
Pengunjung yang datang berdekatan, bahkan sangat rapat seperti tidak ada jarak antar pengunjung.
Ketua Gemass Lacona Andreas, OP., sangat menyayangkan kegiatan Festival Sekanak Lambidaro yang mengabaikan prokes.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang diduga lalai dan membiarkan kegiatan yang seharusnya di hindari dimasa pemulihan ini, namun justru ikut meramaikan dan mendukung, ada apa ini ?. Jadi percuma recofusing anggaran Covid-18 selama ini, seperti membuang garam di lautan,” ujarnya.
Jika nanti diduga ada kelalaian, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya melakukan upaya hukum / gugatan atas peristiwa keramaian di tengah masa pemulihan dan munculnya varian baru omicron yang sangat cepat sekali penyebarannya dan belum ada obatnya ini.
“Ketegasan dan komitmen pemerintah melawan Covid-19 dipertanyakan. Ini tak sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk bersama-sama menekan penularan Covid-19,” pungkasnya. (Ocha/ton)