Konsep Pembangunan Disetujui, Dua Pasar Ini Jadi Kawasan Ekonomi Baru

IMG_20220126_233629

Palembang, Sriwijaya Media – Walikota (Wako) Palembang H Harnojoyo akhirnya menyetujui konsep pembangunan dua pasar, yakni Pasar Terapung Darussalam dan Pasar Sekanak menjadi pasar ekonomi kreatif Darussalam.

Dua pasar tersebut diharap dapat memperkuat ekomoni kerakyatan dengan program membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.

Bacaan Lainnya

“Konsep pembangunan Pasar Terapung Darussalam dan Pasar Ekonomi Kreatif Darussalam yang sekarang Pasar Sekanak sudah sesuai keinginan kita,” kata Harnojoyo, usai memimpin rapat pembangunan Pasar Sekanak dan Pasar Terapung, di Rumah Dinas (Rumdin) Wako Palembang, Rabu (26/1/2022).

Menurut Harno, pembangunan Pasar Sekanak akan dibangun menjadi Pasar Ekonomi Kreatif dan pembangunnya akan didahulukan, mengingat Pasar Sekanak dalam kondisi  penurunan dalam aktifitas jual beli dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pasar Sekanak yang telah disepakati menjadi Pasar Ekonomi Kreatif ini akan terintegrasi dengan Sungai Sekanak Lambidaro dan langsung terhubung dengan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

“Tentunya ini menjadi kawasan perekonomian baru yang akan menghidupkan perekonomian kita, terlebih konsep pembangunannya akan lebih menarik, karena akan ada 17 sektor didalamnya,” jelas Harno.

Menariknya, Pasar Ekonomi Kreatif ini tidak hanya akan ada aktifitas jual beli saja, tapi juga berdiri beberapa tenant besar dan kecil, termasuk ruang santai pengunjung menghadap sungai.

“Termasuk pelaku ekonomi seni, budaya, tak kalah pentingnya souvenir kuliner semuanya ada di sana,” tegasnya.

Sementara Pasar Terapung Darussalam, kata orang nomor satu di kota tertua di Indonesia ini, dikhususkan aktifitas pedagang dan pembelinya diatas air, dengan konsep pembangunannya tepat berada di bawah Jembatan Musi 2 Palembang.

“Kalau untuk pembangunan Pasar Ekonomi Kreatif ini akan dilakukan pemetaan untuk mengandeng semua BUMN dan BUMND melalui dana CSR dan dana pusat, termasuk pembangunan Pasar Apung Darussalam ini akan mengunakan dana APBD lintas OPD,” jelasnya.

Sementara itu, Akademisi Unsri bidang Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata Prima Della usai melakukan paparan konsep pembangunan dua pasar tersebut menjelaskan telah mematangkan konsep pembangunan dua pasar tersebut, baik secara konsep maupun pengelolaannya.

Karena tujuan utamanya adalah memaksimalkan potensi itu nantinya.

Pasar Terapung Darussalam yang terletak di Musi II Kecamatan Gandus Palembang ini, dan arsitektur konsep pembangunnya akan berada diantara dua jembatan, Jembatan Musi II dan duplikatnya, dibangun secara semi melingkar.

Dalam lingkaran pembangunan itu akan dipenuhi perahu pedagang, baik pedagang sembako, sayuran, ikan dan kebutuhan lainnya. Tetapi tidak bagi pedagang pakaian dan sejenisnya, nanti akan disediakan los khusus dalam lingkaran bangunan itu nantinya.

“Konsep Pasar Terapung Darussalam ini mengembalikan perdagangan diatas air,” ungkapnya.

Pasar Terapung Darussalam yang mampu menampung 300 pedagang diatas air mengunakan perahu kecil dan pembeli berada diatas dermaga.

“Nantinya akan banyak perahu kecil pedagang di sana,” ucapnya.

Saat ini, Pasar Terapung Darussalam sudah selesai tahap perencanaan dengan estimasi biaya pembangunan Rp700 miliar secara hitungan kasar.

“Kontruksi bangunan harus benar benar kuat karena berada diatas air, bisa memakan waktu pengerjaan pembangunan 2 sampai 3 tahun,” paparnya.

Pasar terapung yang akan dibangun diatas lahan 9.000 meter persegi ini, meliputi pembangunan di bagian darat untuk ruang parkir dan taman, juga pembangunan semi melingkar dan los pedagang diatas air.

“300 meter persegi untuk bangunan Pasar Apungnya, dan 600 meter persegi untuk pembangunan di bagian daratnya,” katanya.

Sedangkan pembangunan Pasar Ekonomi Kreatif Darussalam (Pasar Sekanak) secara detail perhitungan biaya pembangunan diatas lahan seluas 8.300 meter persegi diperuntukan bagi 250 los ini belum bisa dirincikan.

“Saat ini Pasar Sekanak mengalami penurunan aktivitas jual beli, yakni hanya 20 pedagang saja yang masih melakukan aktifitas perdagangan. Artinya mengalami penurunan yang sangat besar,” jelasnya.

Direncanakan dengan konsep pembangunan Pasar Ekonomi Kreatif Darussalam ini akan dilakukan pembongkaran secara menyeluruh dan hanya dua bangunan memiliki sejarah kolonial Belanda yang tetap dipertahankan, yakni bangunan lelang ikan dan gudang.

“Fungsi ekonomi berkembang ini mengantikan Pasar Sekanak yang sekarang ini mengalami penurunan aktivitas jual beli,” jelasnya.(jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *