Palembang, Sriwijaya Media – Sejak tahun 2013 lalu, Pasar Kuto dikelola PT Ganda Tata Prima (GTP). Namun sebagian besar pedagang merasa kecewa kondisi Pasar Kuto makin semerawut.
Salah satu pedagang ikan di Pasar Kuto Umar mengatakan, pihaknya setuju kalau Pasar Kuto direhab. Namun pihaknya menginginkan rehab dilakukan oleh pihak PD Pasar.
“Kalau rehab dilakukan pihak ketiga, kami takut sewa akan semakin mahal. Sekarang saja sudah terasa, sudah beberapa waktu lalu sudah ada kenaikan,” katanya.
Dia menambahkan, sejak Pasar Kuto dikelola pihak ketiga yakni PT GTP, Pasar Kuto jadi semerawut.
“Kalau Pasar Kuto ini dikelola PD Pasar, akan lebih terurus. Karena kami bisa langsung menyampaikan keluhan kami, sehingga pasar lebih tertata rapi. Saya mewakili pedagang ikan disini, kami ingin pengelolaan Pasar Kuto dikembalikan ke PD Pasar saja,” pintanya.
Sementara itu, Sri, pedagang sayur di Pasar Kuto menuturkan, pihaknya sepakat kalau pengelolaan Pasar Kuto dikembalikan ke PD Pasar.
“Saat pasar ini dikelola PD pasar, kami merasa nyaman. Tapi sejak dikelola PT GTP, kami tidak nyaman karena biaya sewa semakin mahal,” bebernya.
Setali tiga uang, pedagang lainnya Lukman menambahkan, bahwa pihaknya menginginkan pengelolaan Pasar Kuto kembali ke PD Pasar agar pasar kembali terurus.
Menyikapi hal itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kuto Palembang (PPPKP) Alex Syamsudin didampingi pengurus lainnya Rendy dan Beni mengaku pedagang sudah menyampaikan keinginannya agar pengelolaan Pasar Kuto kembali ke PD Pasar.
Bahkan sudah hampir 300 pedagang sudah membuat pernyataan menyatakan menolak pengelolaan pasar oleh pihak ketiga, dalam hal ini PT GTP.
“Pedagang pasar ingin dikelola PD Pasar, agar pasar jadi bersih, rapi, aman dan nyaman. Kalau bisa layaklah untuk berjualan,” terangnya.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada dialog dengan PT GTP dan pihaknya masih menunggu itikad baik dari PT GTP.
“Pernyataan dari PT GTP itu salah, karena pedagang solid menginginkan pengelolaan pasar kembali ke PD Pasar,” jelasnya.(Ocha)