Ramlan Holdan : Perlu Diberikan Pemahaman tentang Radikalisme

IMG_20211229_112328

Palembang, Sriwijaya Media – Sriwijaya Millenial Movement melangsungkan diskusi millenial bertemakan millenial melek radikalisme, di OKI Bendi Caffe Jalan KH Ahmad Dahlan, tepatnya depan Pasar Gubah Kambang Iwak Palembang, Selasa (28/12/2021).

Hadir dalam diskusi tersebut antara lain

Bacaan Lainnya

Drs Ramlan Holdan selaku pemerhati sejarah kebangsaan, Dr Zulfikri Suleman selaku dosen Ilmu Politik Internasional Fisip Unsri, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella, Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja, Budayawan Sumsel Febri Al Lintani, seniman Sumsel Beby Johan Saimima, dan lainnya.

Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan menilai radikalisme, isu ideologi masih mewarnai dunia politik kedepan. Oleh sebab itu, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai radikalisme.

“Pemahaman terhadap radikalisme itu sangat penting sekali, jangan sampai terjadi kelompok radikal semakin besar karena akan meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan kita, termasuk nilai-nilai demokrasi kita,” katanya.

Dia melihat konsep deradikalisasi ini sudah jalan dari BNPT, tapi tidak cukup oleh BNPT saja. Karena kelompok radikal ini lebih canggih lagi untuk melakukan radikalisasi, karena tujuan mereka belum tercapai.

“Tujuan itu intinya adalah politik. Mereka harus kuasai dulu pemimpin negara itu dan misi mereka bisa berjalan secara bertahap,” tuturnya.

Untuk mencegah itu, pihaknya melihat setiap partai politik (parpol) berasaskan Pancasila dan personalnya harus memahami wawasan kebangsaan.

Sementara itu, dosen Ilmu Politik Internasional Fisip Unsri Dr Zulfikri Suleman menilai perlu terus dilakukan penekanan dan mengantisipasi peningkatan potensi radikalisme di Indonesia.

Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella mengatakan akan berupaya melakukan berbagai program yang dapat mencegah masyarakat berpikir melakukan sesuatu yang bersifat teror atau ancaman yang menimbulkan rasa takut serta gangguan kamtibmas.

Sedangkan untuk melakukan program tersebut, selain menjalankan kegiatan yang telah disusun tim BNPT dan FKPT, pihaknya melakukan koordinasi atau bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan lembaga atau institusi lainnya.

Dia menjelaskan, menangkal radikalisme dan terorisme membutuhkan dukungan dari semua pihak. Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi peningkatan sinergi.

“Diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut,” jelasnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *