Sekayu, Sriwijaya Media – Masih dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka refleksi pembangunan tahun 2021 dan proyeksi pembangunan tahun 2022, Plt Bupati Muba Beni Hernedi melanjutkan kunker ke Kecamatan Babat Supat, berlangsung di halaman Kantor Camat Babat Supat, Selasa (14/12/2021).
Berbagai kritik, saran dan masukan masyarakat diterima Plt Bupati. Beberapa hal yang menjadi masukan diantaranya persoalan lowongan pekerjaan, kemiskinan penduduk, pengelolaan sampah, infrastruktur jalan, dan lain-lain.
Selain menampung masukan untuk menjadi perbaikan tahun 2022, Plt Bupati juga menegaskan pentingnya dukungan dan kesadaran masyarakat. Yang sering jadi persoalan, kata Plt bupati, salah satunya adalah masih kurangnya kesadaran.
“Persoalan masih adanya angka pengangguran di Kabupaten Muba, Pemkab Muba sudah berupaya dengan merealisasikan Peraturan Daerah (Perda) No 2/2020 tentang pengembangan dan penempatan tenaga kerja. Mewajibkan setiap perusahaan berdomisili di wilayah Bumi Serasan Sekate merekrut Tenaga Kerja Lokal (TKL). Tujuannya, untuk memperluas kesempatan kerja bagi penduduk lokal,” jelas Beni.
Ketua PMI Muba ini menjelaskan, Muba memiliki banyak mitra atau perusahaan migas dan perkebunan berdomisili kerja di Kabupaten Muba.
Namun tidak bisa hanya bermodalkan karena putra daerah, tentunya tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan harus punya skill dan berkualifikasi.
“Salah satu solusi untuk menghadapi tantangan bonus demografi yakni dengan adanya keberadaan Muba Vocational Centre (MVC) yang merupakan wadah pelatihan bagi calon tenaga kerja serta generasi muda pencari kerja agar bisa mengasah skill untuk persiapan kerja,” ucap Bupati.
Beni mengungkapkan, pendirian MVC atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di Muba ini menjadi program yang sangat berdampak langsung kepada SDM lokal di Muba.
Program ini efektif menekan angka pengangguran serta menjadi harapan baru SDM lokal di Bumi Serasan Sekate.
“Dari beberapa capaian positif yang telah dicapai Muba pada tahun 2021 ini, tentu saja kita tidak boleh berpuas diri terlebih dahulu tapi harus lebih memaksimalkan upaya kedepan dengan mengotimalkan sumber daya yang dimiliki dan semua program strategis yang ada di kecamatan harus kita kawal bersama agar tepat guna dan tepat sasaran,” pungkasnya.
Semenara itu, Kepala Disnakertrans Muba H Mursalin, SE., M.Si., menambahkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Muba lebih rendah dari pada Sumsel dan nasional.
Untuk tahun 2021 TPT di Muba 6,49 persen, sedangkan TPT di Provinsi Sumsel 4,98 persen dan nasional 3,99 persen.
“Pemkab Muba bekerjasama dengan SKK Migas pada tahun 2021 mendirikan MVC sebagai upaya merekrut tenaga kerja lokal untuk menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Muba,” paparnya.
Kepala Dinas PMD Muba Richard Cahyadi, AP., memaparkan prioritas Dana Desa (DD) tahun 2021 bidang pemberdayaan desa meliputi, pelatihan usaha pengelolaan sampah, bimbingan mental keagamaan dan hukum, Bimtek keluar.
Informasi desa meliputi transparansi APBDES (realisasi dan rencana) dan media publikasi. Musyawarah desa (enam kali), pembagian BLT Rp 300.000 per KPM selama 12 bulan, Pelaporan keuangan desa, Honor KPM, TPK, Kader Poyandu, Operasional RDS, Pencegahan stunting melalui Posyandu dan Kegiatan pemberdayaan lain sesuai usulan desa.
“Pagu DD tahun 2022 di Muba sebesar Rp219.990.780.000, dibagi untuk empat fokus program yaitu, 40 persen Dana BLT, 20 persen ketahanan pangan, 8 persen penanganan Covid-19 dan 32 persen prioritas lainnya,” terangnya.(berry)