Jakarta, Sriwijaya Media – Jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Naru), Jasa Raharja melakukan sejumlah langkah persiapan guna mendukung kelancaran, kenyamanan, serta keselamatan masyarakat yang melakukan perjalanan. Salah satunya dengan menerapkan pelayanan digital terpadu.
Hal ini sesuai tugas Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyelenggara program perlindungan dasar kecelakaan penumpang umum dan lalu lintas jalan, memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dan penjaminan/penggantian biaya rawatan kepada korban luka-luka.
“Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Jasa Raharja berbasis kepada pelayanan digital terpadu dari hulu ke hilir dengan melibatkan Korlantas Polri untuk laporan kecelakaan online dan realtime, rumah sakit secara host to host, verifikasi data kependudukan dengan Ditjen Dukcapil, sistem verifikasi rawatan secara online, realtime, dan profesional, kerjasama dengan holding farmasi untuk memastikan data farmasi dan penggunaan obat sesuai bagi korban laka lantas, kerjasama dengan provider dan asuransi jaminan lanjutan baik BPJS Kesehatan, BP Jamsostek, Taspen, Asabri, dan asuransi swasta lainnya, serta perbankan untuk penyerahan santunan yang dapat dilakukan secara transfer/cashless,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, Minggu (19/12/2021).
Dengan adanya pelayanan digital terpadu, masih kata dia, diharapkan dapat membantu mempercepat penanganan dan penyaluran santunan kepada korban dan keluarga korban kecelakaan melalui kolaborasi yang dilakukan oleh Jasa Raharja dengan kepolisian, rumah sakit, dukcapil dan stakeholder lainnya.
Upaya digitalisasi pelayanan santunan kepada korban kecelakaan tentunya berdampak pada peningkatan kualitas layanan, khususnya kecepatan dalam penyerahan santunan.
Hal tersebut terefleksi pada kecepatan penyerahan santunan untuk korban meninggal dunia dapat dilaksanakan dalan waktu 1 hari 10 jam dari target 3 hari.
Ini sebagai wujud nyata komitmen Jasa Raharja dalam memberikan pelayanan santunan yang mudah dan cepat kepada masyarakat.
Disisi lain, sampai dengan periode November 2021 Jasa Raharja telah menyerahkan santunan sebesar 2,15 Triliun naik 1,7% dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 2,12 Triliun.
“Untuk santunan luka-luka Jasa Raharja bekerjasama dengan 2.352 rumah sakit di seluruh Indonesia sehingga 90,31% biaya rawatan dapat dibayarkan melalui mekanisme transfer kepada Rumah Sakit, yang berarti bahwa masyarakat tidak mengeluarkan biaya perawatan di rumah sakit karena sudah dijamin oleh Jasa Raharja sampai dengan batasan biaya rawatan yang ditetapkan,” terangnya.
Selain menerapkan langkah strategis dalam pelayanan korban kecelakaan, Jasa Raharja juga mengambil langkah preventif untuk menghadapi Naru. Antara lain dengan mensiagakan 2.000 personel yang tersebar di 29 kantor cabang.
Jasa Raharja juga terlibat dalam pos kesehatan terpadu di 60 titik lokasi, pengoperasian armada operasional sejumlah 214 unit kendaraan roda 4 (Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas, Mobil Jasa Raharja Reaksi Cepat dan kendaraan operasional), memasang rambu pengingat di 1.000 titik, distribusi sarana keselamatan sebanyak 5.500 unit kepada stakeholder terkait.
“Penanganan kecelakaan, khususnya selama periode Naru ini, bekerjasama dengan rumah sakit menerapkan sistem penjaminan korban 24 jam yang didukung dengan mensiagakan posko digital data laka online dengan Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Polri dan rumah sakit,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menambahkan bahwa sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Jasa Raharja juga melakukan peran aktif melalui program yang bertujuan untuk menekan angka kecelakaan seperti pelatihan safety riding dan safety driving kepada pengemudi daring, mudik Naru online dengan memberikan pulsa gratis kepada 5.000 orang, safety campaign bekerjasama dengan Jasa Marga dalam pemasangan spanduk dan pemeriksaan kondisi kendaraan berupa cek ban dan pengisian nitrogen gratis di rest area.
“Tak kalah pentingnya juga, Jasa Raharja telah melaksanakan Program Pelatihan Penanganan Gawat Darurat bagi masyarakat di sekitar lokasi rawan laka, yang bertujuan agar penanganan korban kecelakaan dapat mengurangi risiko fatalitas yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk sementara tidak melakukan perjalanan atau bepergian demi menjaga kesehatan keluarga masing-masing.
Apabila terpaksa harus bepergian hendaknya selalu waspada dan mengutamakan keselamatan berlalu lintas, khususnya pada periode Naru, dimana peningkatan mobilitas masyarakat, berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan.
“Diharapkan dengan adanya persiapan yang matang dari Jasa Raharja, operasi lilin tahun 2021 dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan masyarakat yang akan melakukan ibadah Natal dan libur tahun baru 2022. Keterlibatan dan peran aktif Jasa Raharja dalam pengamanan Operasi Lilin ini sebagai perwujudan negara hadir bagi korban kecelakaan angkutan umum, dan korban kecelakaan lalu lintas jalan,” ucap Dewi.(Ocha)